
JAKARTA, menaramadinah.com – Misyawarah Besar Slim Ulama di Ppnped Syaikhona Kholil Bangkalan ditanggapi serius oleh Rais Syuriyah PBNU Cholil Nafis.
Beliau menyatakan, Presidium Penyelamat Organisasi NU tidak ada hubungannya dengan struktur kepengurusan PBNU. Karenanya Orang-orang presidium memiliki afiliasi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.
“Kalau kita melihat dari orang-orang yang ada afiliasi kepada PKB yang di sana, jadi bukan di internal di kepengurusan PBNU,” ujar Cholil kepada wartawan.
Oleh sebab itu, lanjutnya, wacana Muktamar Luar Biasa (MLB) untuk PBNU tidak dapat dilaksanakan. Karena aspirasi harus berasal dari struktur resmi pengurus PBNU, baik dari tingkat ranting, cabang, hingga wilayah.
Ditambah lagi, katanya, Presidium Penyelamat Organisasi NU tidak terdaftar dalam kepengurusan resmi PBNU. Mereka tidak ada di dalam struktur di PBNU.
“Artinya masih ada di antara teman-teman di PKB itu yang tidak rela untuk dikembalikan PKB itu di dalam pembenahan sebagaimana prinsip dasar di dalam berpolitik di dalam PKB itu dimana kita ingin dituntun oleh ulama,” ujarnya.
Sebelumnya, beberapa ulama berkumpul untuk membentuk Presidium Penyelamat Organisasi NUdi Bangkalan, Madura, pada Minggu (18/8/2024).
Presidium ini diketuai oleh pengasuh Pondok Pesantren Denanyar, Jawa Timur, Abdussalam Shohib. Presidium tersebut berencana mengkoordinasikan pengurus NU dari tingkat wilayah hingga ranting untuk melakukan MLB.
Kisruh ini merupakan kelanjutan konflik antara PKB dan PBNU yang bermula dari pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Penyelenggaraan Haji 2024 di DPR-RI yang dimotori Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar.
PBNU kemudian membentuk pansus tandingan dengan tujuan membenahi PKB yang dipimpin oleh Muhaimin Iskandar.
Khoirul