Catatan : Gus Miskan Turino
Umat beragama Indonesia sedang terjebak pada prilaku sekterianisme nasab sehingga prilakunya cenderung menyimpang dari nilai nilai agama yang esensial.
Akibat agama yang dilembagakan membuat prilaku umat beragama menjadi sempit.
Apalagi saat ini ribut rebutan pengakuan sebagai manusia yang paling mulia karena nasab, ini adalah prilaku umat beragama yang sangat menjijikkan dan cenderung jauh dari prilaku bertuhan.
Kemuliaan itu prilaku bukan nasab, seseorang yang prilakunya bisa dan mampu “memanusiakan manusia” maka itulah sejatinya manusia bertuhan yang berprilaku mulia, karena kemuliaan yang hakiki itu milik Allah, artinya kemualiaan itu bersifat vertikal hubungan atas bawa (Allah dan manusia) yang sangat privat bukan simbol.
Nabi menurut bahasa Ibrani adalah orang yang mempunyai jangkauan pemikiran yang sangat jauh dan komplek (antar peradaban) yang di implementasikam secara konsisten dan selaras antara prilaku dan perbuatannya, maka konsep itulah yang kemudian untuk diajarkan pada pengikutnya.
Persoalan surga, neraka dan prilaku mulia itu sebenarnya bentuk motivasi dan cara membangkitkan agar manusia bertuhan, karena nabi telah mengajarkan agar manusia hidup itu harus bertuhan dan bernegara untuk membangun peradaban secara bersama sama menuju pada kehidupan didunia yang lebih baik berbasis kosmologi.
Namun karena umat beragama sebagaimana tersebut diatas, yang pada akhirnya menjadikan agama sebagai identitas sempit sehingga terjadilah sekte sekte yang menyebabkan umat beragama saling berantem satu sama lain yang tak berujung.
Semoga umat beragama kembali pada khittah beragama secara esensial.
Dalam perspektif hubungan berbangsa dan bernegara hanya Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sebagai konsep berbangsa dan bernegara yang paling ideal, karena itu yang bisa menjamin hak hidup bagi masyarakat dalam berbangsa dan bernegara.
Ingat !
Bahwa Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika adalah konsep yang Islami dan sangat universal hanya satu satunya ada di Indonesia.
Maka bagi umat beragama di Indonesia apapun agama dan keyakinannya, tetaplah jadi bangsa yang berbudaya Indonesia, jangan jadi bangsa yang berbudaya bangsa asing.
Salam,
Miskan Turino 🇮🇩