Ajang DETEC International Junior Championships 2024 Memberi Efek Multiplier Ekonomi di Jember

 

Jember – Kejuaraan tenis internasional berlabel Detec International Junior Championships (DIJC) 2024 memasuki main draw atau babak utama, (13/05/2024). Turnamen resmi dalam kalender kompetisi ITF atau Federasi Tenis Internasional ini berlangsung di hard court GOR Pusat Kegiatan Pemuda Seni dan Olahraga, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Anshari Nursida, Direktur Turnamen mengatakan, sedikitnya ada 17 negara yang ikut dalam kempetisi ini, ITF merupakan organisasi Tennis Profesional dimana setiap individu boleh mengikuti ajang ini, namun untuk kejuaraan di Jember dibatasi usia 13 sampai 18 tahun.

“Para peserta dapat langsung mendaftar di laman ITF, tanpa organisasi pun dapat mendaftar, hanya saja dibatasi usia 13 sampai 18 tahun,” jelasnya.

Ia juga mengungkapkan, animo masyarakat pada Tennis dalam 2 tahun tarakhir cukup meningkat secara umum dan prestasi, lantaran tingkat publikasi yang begitu massif dan cenderung mengikuti artis yang ada di Indonesia.

Prof. Soetriono, Ketua PELTI Jember berpendapat, Detec International Junior Championships (DIJC) 2024 perjalanannya cukup panjang untuk dibawa ke Jember, dimana harus mendapat dukungan dari pemerintah dengan catatan lapangan harus diperbaiki dan sesuai standart Internasional.

“Dua tahun yang lalu kemudian diadakan Porprov dan Pomprov, karena janji kami dari PELTI bisa mendatangkan kejuaraan internasional, kemudian kita sonding dengan DETEC, setahun yang lalu untuk diberi kesempatan untuk menyelenggarakan kejuaraan di Jember,” kata Profesor yang sekarang menjabat juga sebagai Dekan Fakultas Pertanian Universitas Jember ini.

Iapun menjelaskan, dengan hadirnya DETEC ke Jember, dapat menimbulkan efek multiplier baik PELTI, Petennis Jember sehingga mereka bisa melihat pemain internasional, bagaimana cara bermain, disiplin pemain dan bagaimana patuh kepada coach.

“Karena ini ada dua seri, selama 16 hari paling tidak kita telah mendatangkan 200 atau 300 orang berasal dari dalam negeri dan luar negeri yang akan membelanjakan makan dan segala macamnya di Jember, hal inilah yang menimbulkan efek multiplier terkait perekonomian di kabupaten Jember,” ulasnya. (is)