Pro Kontra Keluhkan Speker Masjid dan Musholla Terlalu Keras Ditanggapi Kemenag RI dan Kementrian PMK

Hal tersebut dilakukan Kemenag RI Yahya Kholil Staquf adanya banyak warga,  beragama Islam maupun non Islam yang mengeluh dan   merasa terganggu atas suara speaker masjid dan musholla  “yang berlebihan dan keras hingga larut malam pukul 23.00 wib.

Kemuduan Kementerian Agama menindak lanjuti  dengan menghimbau  agar tidak terlalu keras soeker masjid dan musholla. Jika memasuki pukul 23.00 wib  cukup pakai speker dalam saja.

Sayang sekali   tidak semua masjid dan musholla  di Indonesia “mematuhi” peraturan tersebut.  Faktanya speker terap keras di malam hari saat tadarus.

Sampai sekarang, ada sebagian masjid dsn musholla yang tetap menggunakan alat pengeras suara “secara berlebihan”. Keras sekali dimalam hari.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy berpandangan, pengeras suara atau speaker di masjid dan mushala mesti digunakan secara proporsional.

“Menurut saya silakan menggunakan pengeras suara tetapi yang proporsional, yang memang itu diperlukan. Misalnya untuk mengundang orang untuk hadir atau memberitahukan sesuai yang sangat penting,” kata Muhadjir di Kantor Kemenko PMK, Jakarta.

Muhadjir pun berpesan agar keras atau tidaknya volume suara saat membaca Al Quran dan zikir dari dalam masjid sesuai dengan adab yang berlaku.

“Kalau kita menggunakan pengeras suara berdekatan apalagi masjidnya banyak, saling bersahut-sahutan, itu kan jauh lebih tidak membuat khusyuk dalam ibadah puasanya,” kata Muhadjir.

MM