Jokowi dan Prabowo dua negarawan dari trah darah merah dan trah darah biru

Catatan : Gus Miskan Turino.

Karir politik seorang yang bermental negarawan dan seorang militer yang sejak lahir hingga tua ditempa dalam ruang special force sangat berbeda dengan karir politik seorang yang berangkat dari jalanan.

Jokowi menapaki karir politik benar benar dari bawa berbasiskan trah darah merah (rakyat biasa) yang hidupnya penuh liku, rasa perih hingga dia menjadi seorang yang mempunyai kekuatan capital dan mampu menyelesaikan urusan dirinya dan keluarganya sebelum jauh dia membangun dan memberdayakan banyak orang (kuanfusakum waahlikumnaro).

Setelah tugas pertamanya selesai, maka tugas kedua dia berjuang membangun peradaban negara bangsa mulai dari Walikota, Gubernur hingga Presiden.

Tangga tersebut dia lalui sebagaimana perjalanan hidupnya sehingga dia benar benar sangat memahami dan mampu merasakan apa yang menjadi kemauan rakyat dalam sebuah negara bangsa, bahkan kemampuannya tersebut boleh dibilang diluar kepala (insting kemanusiaannya terbangun dengan baik), dari proses itulah jiwa negarawan seorang Jokowi terbentuk sangat kuat.

Kesamaan Jokowi dengan Prabowo Subianto lebih pada perbedaan trah saja, kalau Jokowi trah darah merah, Prabowo trah darah biru (latar belakangnya bisa dilihat dari jejak digital). Tetapi Prabowo dalam kehidupannya, dia terlahir sebagai seorang prajurit yang di ditempa dalam ruang special force untuk mengamankan dan melindungi sebuah negara bangsa dari ancaman yang multi komplek, sehingga mental kesetiaan pada negara dan jiwa kenegarawanannya sejak awal sudah terbentuk sangat kuat.

Kesetiaan seorang special force pada negara tak perlu diragukan. Seorang special force itu misalnya tertangkap dalam medan peperangan dan diinterogasi dibawa tekanan hingga dibunuh sekalipun, dia tetap bungkam dan tak akan membuka rahasia negara, itulah kesetiaan seorang special force, dan itu tergambar pada saat debat capres yang dipancing oleh dua lawannya soal pertahanan bahkan tuduhan penculikan dan sebagainya, demi negara dia tetap bungkam, itulah kekuatan mental dan jiwa seorang prajurit yang negarawan.

Jadi terpilihnya Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 adalah benar benar kemenangan Indonesia, karena didalamnya diyakini pasti ada campur tangan Tuhan, sehingga Indonesia terselamatkan dari gangguan asing yang selalu ingin memecah belah bangsa Indonesia.

Kedua, Jokowi dan Prabowo adalah simbol dua kekuatan besar Indonesia yang terlihat jelas ingin memutus rantai dendam politik turunan pada anak bangsa yang sangat berpotensi dimainkan oleh kelompok ideologi transnasional, disisi yang lain bagaimana kepemimpinan nasional itu berjalan diatas rel blue print negara, artinya pergantian pimpinan nasional tidak mengganggu pembangunan berkelanjutan sesuai arah tujuan bangsa menuju negara maju yang “makmur, gema ripah lohjinawi”, “baldatun thoyyibatun warobun ghofur” alias “Indonesia emas”. Meski sampai hari ini apakah blue print tersebut di MPR sudah selesai dikerjakan atau belum kita semua belum tahu.

Semoga rakyat semakin cerdas, waspada dan tidak terpancing oleh supporter politik liar.

#SalamIndonesiaMaju
#SalamIndinesiaEmas

Salam,
Miskan Turino