Catatan Iis Rodiyah Agustiningsih dkk, Mahasiswi/wa PAI FTK UINSA.
Inilah catatan kecil kelompok kami :
1. Achmad rafli fathoni (06010121002)
2. Iis Rodiyah Agustiningsih (06020121045)
3. Faizah Nurrahma (06040121103)
4. M Rieza Salmany (06040121112)
5. Tri Retno Wulandari (06040121127)
6. Muhammad Abdul Aziz Al-Farabi (06040121113)
Dalam tugas Resensi Buku dibimbing langsung oleh Ust. Yahya Aziz, Dosen Public Speaking FTK Uinsa.
Judul : Pendidikan Tinggi Dalam Islam
ISBN : 979-626-000-X
Penulis : Charles Michael Stanton
Penerjemah : H.Afandi dan Hasan Asari
Tempat/tahun :Jakarta 1994
Penerbit : PT Logos Publishing House
Buku berjudul “Pendidikan Tinggi Dalam Islam” dengan nomor ISBN 979-626-000-X adalah sebuah karya yang disunting oleh Charles Michael Stanton dan diterjemahkan oleh H. Afandi serta Hasan Asari. Diterbitkan oleh PT Logos Publishing House di Jakarta pada tahun 1994, buku ini memiliki ketebalan 272 halaman dan ukuran 21,5 cm.
Buku ini terbagi menjadi tujuh bab yang merinci peranan penting pendidikan tinggi dalam sejarah perkembangan Islam. Di bawah ini adalah ulasan singkat dari setiap bab:
BAB I – Islam dan Bahasa Arab: Landasan Pendidikan Tinggi
Bab pertama membahas peran bahasa Arab sebagai bahasa utama dalam Islam dan peran pendidikan dalam pemahaman agama dan pengetahuan. Bab ini membawa pembaca menjelajahi sejarah awal pendidikan dalam Islam dan peran bahasa Arab dalam pengembangan pemahaman agama.
BAB II – Lembaga Formal Pendidikan Tinggi
Bab ini menggambarkan pembatasan antara pendidikan dasar dan tinggi dalam Islam serta urgensi Hadis, Sunnah, Qiyas, dan Ijma sebagai metode penafsiran Al-Qur’an. Pembahasan juga mencakup madzhab-madzhab dalam ilmu Fiqih dan berbagai jenis sekolah ilmu agama pada masa itu.
BAB III – Pengaruh Hellenisme atas Pendidikan Tinggi
Bab ini menggambarkan pengaruh ilmuwan Yunani terhadap perkembangan pendidikan tinggi dalam dunia Islam. Ilmuwan Yunani yang melarikan diri dari penganiayaan Kristen dan penaklukan Bizantium membawa pengetahuan Yunani ke dunia Islam. Bab ini juga menyoroti pengaruh filsafat Yunani, sistem penomoran Arab, dan kontribusi dalam bidang matematika dan astronomi.
BAB IV – Masa Jaya Ilmu Pengetahuan Islam
Bab ini menggambarkan awal munculnya ilmu pengetahuan dalam masyarakat Arab yang pada awalnya terbatas pada mitologi. Namun, Al-Qur’an mendorong pengembangan ilmu pengetahuan, dan banyak ilmuwan Muslim mengembangkan pengetahuan ilmiah mereka.
BAB V – Lembaga Informal Pendidikan Tinggi
Bab ini membahas lembaga informal pendidikan tinggi, seperti lingkaran studi, toko buku, perpustakaan, observatori, klinik, dan rumah sakit, serta kasusteraan-pendidikan liberal dalam Islam. Penulis menekankan peran penting lembaga informal dalam perubahan pendidikan.
BAB VI – Transmisi Pendidikan Tinggi ke Eropa
Bab ini membahas bagaimana ilmu pengetahuan Islam ditransmisikan ke Eropa pada Abad Pertengahan melalui perdagangan, industri, dan pusat penerjemahan. Penulis juga membandingkan lembaga pendidikan tinggi Islam dan Eropa.
BAB VII – Pendidikan Islam Klasik: Beberapa Pemikiran Akhir
Bab terakhir mengevaluasi perkembangan pendidikan tinggi dalam Islam dan menekankan pentingnya menghargai nilai kemanusiaan dan keilmuan yang diwariskan oleh masyarakat Muslim.
Buku “Pendidikan Tinggi Dalam Islam” memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, yakni :
*Kekurangan*
1.Kedalaman Informasi yang Tinggi: Buku ini sering menyajikan informasi yang sangat mendalam dan rinci. Ini bisa menjadi hambatan bagi pembaca yang tidak memiliki latar belakang pendidikan tinggi atau pengetahuan mendalam tentang sejarah Islam, karena beberapa bagian mungkin terasa terlalu teknis.
2.Kurangnya Aspek Kritis: Buku ini cenderung memberikan pandangan positif tentang pengaruh Hellenisme pada Islam tanpa memberikan analisis yang cukup kritis. Pembaca mungkin menginginkan pandangan yang lebih seimbang atau diskusi yang lebih mendalam tentang perdebatan dalam dunia Islam terkait dengan pengaruh ini.
3.Keterbatasan Konteks Kontemporer: Buku ini lebih fokus pada sejarah pendidikan tinggi dalam Islam dan kurang mempertimbangkan konteks pendidikan tinggi dalam masyarakat Islam saat ini. Ini bisa membuat buku ini kurang relevan bagi mereka yang tertarik pada isu-isu pendidikan tinggi kontemporer.
*Kelebihan*
1.Pendekatan Multidisipliner: Buku ini mengadopsi pendekatan multidisipliner yang mengintegrasikan sejarah, bahasa, dan budaya untuk mengulas pendidikan tinggi dalam Islam. Ini memberikan pemahaman yang lebih holistik dan mendalam tentang topik ini.
2.Referensi Kuat: Buku ini mengutip banyak referensi dan sumber daya yang kuat, yang memungkinkan pembaca yang ingin mengeksplorasi topik ini lebih lanjut untuk memiliki akses yang baik. Ini menjadikan buku ini sumber yang berharga bagi mahasiswa, peneliti, dan pengkaji Islam.
3.Pemahaman yang Mendalam: Buku ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang perkembangan pendidikan tinggi dalam Islam, termasuk pengaruh budaya Yunani, perkembangan ilmu pengetahuan, dan peran penting lembaga pendidikan.
4.Penting untuk Pemahaman Islam: Buku ini menyoroti peran penting pendidikan tinggi dalam perkembangan dan pemahaman Islam sebagai agama dan budaya. Ini membantu membuka wawasan tentang bagaimana pendidikan tinggi memengaruhi sejarah dan perkembangan Islam.
5.Pemikiran yang Komprehensif: Buku ini tidak hanya membahas sejarah pendidikan tinggi dalam Islam, tetapi juga mencakup berbagai aspek seperti bahasa, filsafat, matematika, dan ilmu pengetahuan. Ini memberikan pemahaman yang komprehensif tentang topik ini.
Secara keseluruhan, buku “Pendidikan Tinggi Dalam Islam” adalah sumber yang berharga untuk memahami sejarah dan peran pendidikan tinggi dalam Islam.
Namun, pembaca harus siap untuk menangani informasi yang mendalam dan teknis, sehingga buku ini mungkin lebih cocok untuk mereka yang memiliki minat khusus dalam sejarah dan perkembangan Islam.
Barakallah….!