Catatan : Yahya Aziz, Nara Sumber Elvictor, Penulis Buku Peran Para Kiai Pejuang Kemerdekaan.
Sabtu 26 Agustus 2023 pukul 07.00-08.00 kami memberi tausiah siaran fajar syiar Elvictor bersama penyiar Gus Isak dan pendengar setia Mas Wawan dari Gunung Kidul Yogyakarta.
Kami tertarik dengan nasehat Habib Umar Bin Hafidz : “Mata Yang Memandang Rendah Orang Lain Adalah Mata Yang Tidak Layak Melihat Rasulullah Saw”
BIOGRAFI SINGKAT HABIB UMAR BIN HAFIDZ.
Beliau ulama asal Yaman, sempat beberapa hari yang lalu mengisi kegiatan keagamaan di Indonesia, salah satunya di Masjid Istiqlal Jakarta & Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya.
Dalam situs MUSLIMS 500, Habib Umar Bin Hafidz disebut tokoh muslim yang berpengaruh di dunia nomer 11 dibawah Putra Mahkota Arab yang bernama Mohammed Bin Salman.
Beliau lahir 27 mei 1963, ayahnya Muhammad bin Salim bin Hafidz Bin Syaih Abu Bakar bin Salim seorang ulama sekaligus intelektual.
Beliau sekarang pengasuh Pesantren Darul Musthofa di tempat kelahirannya dan merupakan tokoh ulama sunni dan bermadzhab Syafi’i.
Santrinya banyak berasal dari Indonesia, negara negara yang sering dikunjungi : Syiria, Lebanon, Jordania, Mesir, Afrika Selatan, India, Singapura,Australia dan Eropa.
Nasehat Habib Umar Bin Hafidz :
Mata yang memandang rendah orang lain adalah mata yang tidak layak melihat Rasulullah SAW.
Nasehat ini pendek, singkat, padat namun maknanya sangat dalam.
Siapapun yang memandang rendah orang lain ada akibat nya yaitu matanya tidak layak memandang wajah Rasulullah Saw…..
Sebab Rasulullah itu : “Alladzina Yandzuruna Ummah Biainirrohmah” :
Memandang Ummat Dengan Mata Kasih Sayang.
Biasanya seseorang itu yang sukses karena ilmu, harta, jabatan, kekuasaan, dan keturunan bisa SOMBONG dan memandang orang lain.
Mata yang meremehkan orang lain, hati2 mata seperti ini tidak layak memandang wajah Rasulullah Saw.
Agar mata kita bisa memandang wajah Rasulullah Saw, maka selama hidup di dunia jangan memandang rendah/meremehkan orang yang status sosial nya di bawah kita.
Maka mohonlah kepada Allah agar Allah menganugrahi kita 4 hal, yaitu : a). Petunjuk, b). Ketaqwaan, c). Kesehatan, dan d). Kecukupan.
Barakallah….Semoga bermanfaat.