Kelana Turki Berziarah ke Maqbaroh Aulia Kediri

Kediri.menaramadinah.com.Berziarah adalah aktivitas spiritual untuk menggapai berkah lewat wasilah tahlil dan do’a di makam para wali dan tokoh ulama yang memiliki kiprah besar di dunia dakwah.Minggu,21 Mei 2023,kelompok pecinta ziarah asal Nganjuk yang menamakan dirinya Kelana Turki ( Turki = turut kijing,datang ke suatu makam untuk ziarah lalu lanjut ke makam lainnya) mengadakan perjalanan ziarah ke makam Syekh Abdullah Mursyad di Setono Landean,Bakalan,Kecamatan Banyakan,Kediri.

Dalam khazanah sejarah para ulama dan aulia,Syekh Abdullah Mursyad merupakan salah satu tokoh yang memiliki andil besar dalam penyebaran Islam di Kediri dengan media dakwah seni kentrung pada kisaran abad ke-14.Dari dzuriyahnya juga menjadi tokoh-tokoh ulama tersohor di Tanah Jawa,salah satunya Kyai Anom Besari yang maqbarohnya menjadi destinasi wisata religi di Caruban,Kabupaten Madiun.

Di maqbaroh Syekh Abdullah Mursyad,para anggota Kelana Turki melakukan tahlil dan do’a selama sekitar setengah jam.” Kita ngopi dulu sebelum lanjut ke makam Gus Miek “,ujar Ki Darmaji.

Usai ngopi di sebuah warkop kawasan maqbaroh Syekh Abdullah Mursyad,Kelana Turki melanjutkan perjalanan ziarah menuju makam KH.Hamim Tohari Dzajuli yang populer dengan nama panggilan Gus Miek.

Makam Gus Miek yang merupakan perintis berdirinya Semaan Al-Qur’an Jantiko Mantab terletak di Dusun Tambak,Desa Ngadi,Kecamatan Mojo,Kediri.

Semasa hidup,Gus Miek dikenal sebagai seorang ulama nyentrik.Keunikannya,ia kerap kali muncul dengan tampilan casual ,memakai celana jeans,kaos,dan kacamata hitam.Dalam kiprah sebagai mubaligh, putera dari KH.Ahmad Djazuli Usman ( pendiri dan pengasuh pertama Pondok Al-Falah,Ploso,red) sering melakukan dakwah di berbagai diskotik dan club malam.
Lewat dakwah Gus Miek,banyak orang bertaubat dengan meninggalkan perbuatan maksiat.

Maqbaroh Gus Miek yang ditutup tirai putih berdampingan dengan makam istrinya,Nyai Hajjah Lilik dan cucu buyutnya,Ning Ayyara.

Di kompleks makam Tambak,ada pula makam tokoh terkemuka NU,KH.Ahmad Shidiq.

Makam-makam lainnya di area pemakaman yang luas dan selalu ramai oleh para peziarah dari berbagai daerah tersebut antara lain: makam Syekh Maulana Abdul Qodir Khoiri bin Ismail Al-Iskandariyah, Syekh Maulana Abdullah Sholeh,dan Syekh Maulana Muhammad Herman Arruman yang ketiganya berasal dari Negara Turki.

Agenda ziarah Kelana Turki dari Nganjuk ini memiliki dua misi,yaitu religi dan edukasi historis.

Tujuan ziarah dari segi religi untuk mendo’akan tokoh yang makamnya diziarahi,bertawassul,dan dzikrul maut.Untuk tujuan edukasi historis,bahwa dengan ziarah ini,

Kelana Turki akan mendapat tambahan informasi berharga tentang sejarah dan kiprah para wali( Aulia,red) sebagai teladan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan. @ Bro-J*