Tafsir Kebahagiaan Dalam Prespektif Jalaludin Rakhmat

Surabaya Menara Madinah Com.
Banyak orang kaya, jabatan tinggi, harta melimpah tapi hidupnya menderita. Kasus jenderal Ferdi Sambo yang membunuh ajudannya, dan pegawai pajak yang pamer harta kekayaannya, sekarang dipenjara itu merupakan bukti mereka kaya harta tidal bisa bikini bahagia, tapi miskin jiwa. Hidup susah menderita di penjara.

Buku karya Jalaluddin Rakhmat : “Tafsir Kebahagiaan” Pesan Alquran Menyikapi Kesulitan Hidup (2010), Jakarta menarik untuk dikaji.

Buku ini masih relevan dengan kondisi sosial masa kini, banyak orang modern secara materi berlimpah ruah, tapi mengalami kehampaan spritual.

Almarhum Jalaludin Rakhmat, atau yang akrab dengan sebutan Kang Jalal lahir 29 Agustus 1949 di Bandung. Lahir dari keluarga nahdiyyin (NU), sambil mengenyam pendidikan di fakultas Publistik Universitas Padjajaran Bandung dan bergabung dengan pengkaderan Muhammadiyah.

Dari segi akademis Kang Jalal dikenal sebagai pakar komunikasi. Beliau identik dengan perkembangan tasawuf kota (urban sufism). Bahkan bisa dikatakan beliaulah yang merintis kajian kajian tasawuf dengan kelompok sasaran masyarakat kelas menengah perkotaan : kalangan pengusaha, pejabat, politisi, selibriti dan kalangan professional.

Beliau wafat pada hari senin 15 February 2021 karena Covid 19 di rumah sakit sentosa Bandung.

Buku tafsir kebahagiaan inilah materi materi kajian tasawuf modern yang ia berikan kepada masyarakat perkotaan.
Buku ini berisi beberapa topik kajian tematik yang menarik dan cocok untuk masyarakat perkotaan masa kini diantara nya :
1. Supaya Kalian Berbahagia
2. Di Balik Kesulitan Ada Kemudahan
3. Mensyukuri Fenomena Musibah
4. Deadly Emotion
5. Depresi
6. Sistem Limbik
7. Mengobati Penyakit Stres
8. Kesalahan Berfikir
9. Kenangan terindah bagi orang sepeninggal kita. Dan lain2nya.
MERAIH KEBAHAGIAAN
Banyak orang mampu membeli KESENANGAN tapi tidak mampu meraih KEBAHAGIAAN.

Itulah logika kesalahan berfikir manusia, harta, jabatan, kekuasaan bisa membuat manusia SENANG tapi tidak bahagia. Survey membuktikan banyak orang kaya tapi stres, depresi dan bunuh diri.

Dalam al-qur’an di antara kata yang paling tepat menggambarkan kebahagian adalah “aflaha”. Itu terdapat 4 ayat alquran yaitu : ( QS : 20;64, 23;1, 87;14, 91;9 ), kata ini selalu diawali kata penegas “QOD” ( yang artinya sungguh2 ), sehingga berbunyi “qod aflaha”, atau sungguh telah berbahagia. Kata “aflaha” adalah kata turunan dari akar kata falah (raihlah kebahagian).

Dalam kamus kamus bahasa arab klasik memerinci makna falah sebagai berikut :
1. Kemakmuran
2. Keberhasilan
3. Pencapaian apa yang diinginkan
Bagi Kang Jalal makna falah diatas adalah KESENANGAN SEMU. Bahwa kebahagian bukan hanya kemakmuran dan kenyamanan saja. Itu semuanya kesenangan dalam bentuk kesementaraan. KESENANGAN DALAM BENTUK SEMENTARA bukan selamanya.

Ingat Anda setiap hari, diingatkan 5 x sehari untuk meraih kemenangan dan kebahagian, yaitu suara muadzin memanggil “hayya ala sholat”, “hayya alal falah”, dua kalimat panggilan seiring : Mari tegakkan shalat,….mari meraih kemenangan (kebahagian).

Tapi kadangkala manusia mengabaikan JAMUAN ISTIMEWA UNDANGAN DARI ALLAH SWT.
Di ayat ayat yang Allah menyeru untuk meraih kebahagian yaitu :
1. Bertaqwalah kepada Allah agar kalian berbahagia (QS 2 ; 189)
2. Wahai orang2 yang beriman, janganlah kau makan riba yang berlipat2. Bertaqwalah kepada Allah agar kalian berbahagia (QS 3 ; 130)
3. Wahai orang orang beriman, bersabarlah Serra perkuat persatuan mu agar kalian berbahagia (QS 3 ; 200)
Ayat ayat serupa ada di dalam alquran : (QS 5 ; 35, 5 ;90, 5 ; 100, 7 ; 69, 8 ; 45, 24 ;31, 62 ;10)

Jika Anda ingin meraih kebahagian syarat utama adalah beriman dan bertaqwa dan anjuran untuk : a).Menjauhi riba, b). Sabar dan menjaga kerukunan, c). Selalu berjuang di jalan Allah, d). Jauhilah Miras, judi, zina dan perbuatan maksiat, e). Jauhilah Keburukan, f). Mensyukuri Anugerah Allah, g). Banyak beribadah dan bertaubat kepada Allah swt, h). Semangat mencari rizki di bumi Allah swt….

Inti tafsir kebahagiaan menurut Kang Jalal adalah keseimbangan antara semangat mencari materi dengan yang halal diimbangi dengan semangat ruh spritual.
Jika tidak ada nilai nilai keseimbangan (spiritual), Anda akan hanya mendapatkan KESENANGAN bukan KEBAHAGIAAN….
Anda pasti kecewa….
Barakallah….
Yahya Aziz, Usman Yudi, Syaefullah Azhari : Dosen FTK UINSA.