PEMIKIRAN KRITIS TENTANG GLOKALISASI DALAM OLAHRAGA

 

Oleh:
Sunanto
Mahasiswa S3 Pendidikan Dasar Universitas Negeri Surabaya, Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya,

Glokalisasi adalah jargon bisnis untuk menyebut adaptasi produk atau jasa terhadap wilayah atau kebudayaan tempat mereka dijual. Glokalisasi mirip dengan internasionalisasi. Kata “glokalisasi” mengacu pada konsep untuk menjelaskan individu, kelompok, organisasi, produk, atau jasa yang merefleksikan sekaligus standar global dan standar lokal. Roland Robertson mengemukakan istilah glokalisasi yang berkaitan dengan globalisasi. Contohnya dunia olahraga tradisional Indonesia seperti kasti, patok lele, egrang, lompat tali, petak umpet, dakon dan yang lainnya.Mulai dengan membahas perbedaan penggunaan glokalisasi dalam ilmu sosial, dan peran para sarjana Asia dalam mengembangkan dan menerapkan istilah tersebut.menetapkan pemahaman sosiokultural tentang glokalisasi, terutama berdasarkan karya Robertson dan konsepsi selanjutnya tentang lokalitas adalah untuk menarik hubungan timbal balik sehari-sehari antara homogenisasi dalam olahraga lokal dan global memerlukan sedikit elaborasi.Jika kita berpikir dalam kerangka sederhana,kita akan berasumsi bahwa bentuk identitas tertentu “lokal” atau “nasional” akan selalu terancam atau dirusak oleh kekuatan sosial global yang lebih abstrak..

Melihat secara kritis argumentasi Ritzer dan Connell tentang glokalisasi dan globalisasi secara lebih umum. mempertimbangkan secara rinci bagaimana studi tentang proses glokalisasi di Asia dapat dikembangkan secara maksimal dengan mengacu pada empat bidang penyelidikan diantaranya aspek luas olahraga di Asian, aspek bisnis dan komersial olahraga, mega sport dan identitas sosial dan olahraga. Kemudian dengan membahas hubungan teori glokalisasi dengan perdebatan tentang lokalisasi dan lokalisasi, peradaban, dan berbagai modernitas. kemudian memperluas pemikiran selanjutnya dan melihat bagaimana “globalisasi” dapat digunakan untuk melihat perkembangan olahraga di Asia. Di mulai dengan membahas perbedaan penggunaan glokalisasi dalam ilmu-ilmu sosial dan peran para sarjana Asia dalam pengembangan dan penerapan istilah tersebut.

Kemudian menyajikan pemahaman aliran tentang aspek sosio-budaya dari glokalisasi, dengan bersandar pada tulisan Robertson dan konsepsi ini tentang “dualitas lokalitas”.Secara pemikiran kritis argumen Ritzer dan Connell tentang glokalisasi dan globalisasi secara umum mempertimbangkan bagaimana studi tentang proses glokalisasi di Asia dapat dikembangkan dengan lebih baik dalam empat bidang tersebut dapat di dianalisis dengan membahas hubungan antara teori glokalisasi dan perbedaan pendapat tentang lokalisasi, dan modernitas.

Sejak awal 1990-an, istilah “glokalisasi” telah digunakan secara luas di seluruh sektor komersial, politik, ruang publik umum, pendidikan, hingga olahraga..

Proses glokalisasi dalam olahraga di ASIA didorong oleh pola pikir difusi artinya memberikan sebuah dampak perubahan dalam olahraga dari segi ekonomi dan budaya, melalui hubungan masyarakat asia, contohnya kriket ini awalnya olahraga asalnya dari inggris dan belum populer waktu itu dengan perdagangan pembangunan identitas olahraga tersebut sudah mendunia.

Indonesia yang memiliki banyak kearifan lokal yang terkait dengan olahraga, harus mampu bersaing untuk mempromosikan permainan tradisional. Permainan kasti, egrang, patil-lele, dan macam permainan lokal lainnya dapat diglobalkan melalui pariwisata, atau melalui sosialisasi di daerah yang banyak kunjungan wisata asingnya.

UPAYA GLOKALISASI PADA OLAHRAGA
Isu terakhir yang layak diangkat di sini adalah cara di mana sirkuit-sirkuit transmisi dan interpretasi budaya yang kompleks memungkinkan bentuk-bentuk glokalisasi terbalik berlangsung.

Dengan glokalisasi terbalik, kita mengacu pada bagaimana makna, praktik, dan gaya budaya lokall itu sendiri disalin atau digambar secara selektif oleh masyarakat lain, sehingga menghasilkan lokalitas tingkat kedua atau ketiga. Misalnya, permainan kriket Inggris, seperti yang telah kita catat, telah mengalami globalisasi substansial dalam masyarakat Asia.

Pada gilirannya, berbagai praktik dan teknik glokal Asia dalam kriket telah digunakan di Inggris dan Australia: seperti metode batting pembuka yang agresif dalam perlengkapan pertandingan terbatas, atau teknik dan taktik baru untuk pemain slow bowler, atau penggunaan pemasaran mewah, sebagai varian lain dari glokalisasi) untuk mempromosikan format Twenty20 dari game.

Memang, sejarah olahraga modern Asia dan global sebagian besar dipelajari dalam proses glokalisasi seperti itu, baik langsung atau sebaliknya. Ilustrasi lain dari glokalisasi terbalik dibuktikan dengan migrasi atlet elit, misalnya ketika pemain bisbol Jepang direkrut ke MLB, pemain bola basket Cina ke NBA, dan pemain hoki es Rusia Timur ke Kanada.
Glokalisasi Olahraga Indonesia
Globalisasi yang merupakan proses meningkatnya interaksi manusia di seluruh dunia memberikan dampak pada berbagai bidang kehidupan, termasuk bidang olahraga. Adakah manfaat globalisasi dalam bidang olahraga? Peluang karir internasional Globalisasi membuat olahraga menjadi mendunia. Perhatian olahraga tidak hanya datang dari satu tempat, melainkan dari seluruh dunia. Hal tersebut memberikan peluang karir yang jauh lebih luas bagi atlet, pelatih, dan pelaku olahraga. Berkembangnya olahraga Globalisasi memudahkan akses informasi dalam masyarakat olahraga lokal ke global maupun pelaku di bidang olahraga. Kemudahan akses informasi dapat berupa pertukaran kemampuan maupun tenaga ahli yang dapat meningkatkan elemen-elemen yang mendukung berkembangnya olahraga dalam suatu negara. Jadi, olahraga bisa dijadikan tolak ukur kuatnya sebuah negara bisa dilihat dari olahraganya. Menurut Joseph Maguire dalam jurnal Sport and Globalization (2000) menyebutkan elemen kesuksesan tersebut adalah identifikasi sumber daya manusia, metode pembinaan dan pelatihan, efisiensi organisasi olahraga, dan juga pengetahuan kedokteran dan ilmu olahraga. Baca juga: Perubahan Positif Sebelum dan Sesudah era Globalisasi di Bidang Budaya Pertandingan olahraga internasional Salah satu manfaat globalisasi yang paling kentara adalah dihelatnya pertandingan olahraga internasional. Pertandingan internasional meningkatkan interaksi antar bangsa-bangsa di dunia, menumbuhkan persahabatan dan juga memberikan dampak pada promosi negaranya, juga memberikan ruang untuk atlit dan pelatih mengambangkan bakatnya. Meningkatkan sarana dan prasarana olahraga bagian hal yang penting untuk memajukan olahraga di tingkat lokal dan gobal. Perkembangan olahraga yang terjadi karena globalisasi diikuti oleh peningkatan sarana dan prasarana olahraga untuk mencetak sumber daya manusia yang siap bersaing di kancah internasional. Meningkatnya demokrasi dalam olahraga Globalisasi meningkatkan demokrasi dalam olahraga. Sebenarnya olahraga itu yang ada di Indonesia waktunya mengglobalkan dunia olahraga tradisional Indonesia seperti kasti, patok lele, egrang, lompat tali, petak umpet, dakon dan yang lainnya.
Kasti adalah salah satu permainan bola kecil. Di Sekolah Dasar permainan kasti mengutamakan kegembiraan dan ketangkasan. Aturan dan cara bermain diajarkan secara umum.Sejarah singkat bola kasti. Olahraga ini adalah olahraga masyarakat, dimana masyarakat melakukannya pada waktu senggang, terutama oleh anak atau murid sekolah. Olahraga ini termasuk olahraga tradisional yang juga banyak diminati anak-anak remaja karena dalam permainan kasti meningkatkan ketangkasan dan kekompakkan regu atau pemain. Sehingga melalui permainan kasti dapat menjalin hubungan persahabatan dan kerjasama yang baik. Biasanya permainan bola kasti kebanyakan dilakukan pada waktu sore hari dan permainan bola kasti dapat dilakukan oleh siapapun.

Kasti adalah permainan bola kecil yang mirip dengan baseball, kemudian di modifikasi permainannya dan peraturannya yang sudah disepakati. Hal ini sudah di lokalkan di Indonesia melalui disekolah dasar dengan mata pelajaran Pendidikan jasmani dan olahraga yang tujuannya untuk melestarikan budaya olahraga tradisional bangsa kita dan olahraga ini yang murah.

Karean dari tujuan, peralatan permainan,alat, jumlah, sampai dengan peraturan dan wasit sudah ada panduannya. Maka hal ini olahraga permainan bola kecil atau kasti bisa dijadikan olahraga yang dilombakan tingkat nasional maupun internasional. Mata kuliah glokalisasi dosen pengampu Neni Mariana, S.Pd., M.Sc. dan Dr. Yoyok Yermiandhoko, M.Pd.,