Hal tersebut bikin Walikota Eri Cahyadi geram. Kemudian bekerjasama dengan TNI, POLRI dan Ormas merazia gangster dengan menyebar ke beberapa titik di Surabaya.
Aksi razia gabungan tersebut berlangsung selama 4 jam. Mulai Sabtu (3/12/2022) malam, pukul 21 30 WIB hingga Minggu dini hari (4/12/2022) pukul 00.30 WIB Dimulai dari Jalan Dharmahusada, Arif Rahman Hakim, Mulyorejo, Sutorejo, Lebak Jaya, hingga Gubeng, Surabaya.
Hasilnya dari razia membawa hasil dimana anak anak muda bawa sajam digelandang je Mapolresta Surabaya. Seperti di Jalan Kenjeran Surabaya dan Jl. Lebak Tambaksari Surabaya.
“Saya nyuwun tulung (minta tolong) yang ada warung warga sekitar ada yang masih buka, tolong disamperin atau telepon kita atau LPMK-nya, warganya datangi dan tanya. Seperti tadi, didatangi LPMK ketika ditanya tidak mengaku, akhirnya dibuka motornya, ada sajamnya,” tutur Walikota Surabaya Eri Cahyadi.
Sementara itu, Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan mengatakan, jangan sampai keamanan dalam rangka pemulihan kesehatan maupun keekonomian yang lebih kuat terganggu oleh aksi-aksi negatif yang dilakukan oleh oknum masyarakat, baik tawuran atau aksi geng yang buat rasa aman masyarakat terganggu,” katanya.
“Terutama, mereka telah melakukan aksi-aksi negatif, seperti perusakan pemukulan, sampai perampasan,” katanya dia.
Yusep memastikan, apabila masih ada aksi gangster, pihaknya tak segan bakal melakukan penindakan secara tegas. Bahkan, personelnya tak segan untuk menembak di tempat.
Menurut warga Surabaya Suyono keberadaan Gengster motor itu juga bikin meningkatnya pencurian motor. Seperti di Jemurwonosari Gang Lebar Wonocolo Surabaya. Mengingat motor gengster motor banyak.yang bodong.
“Saya setuju Walikota Surabaya tumpas Gengster motor yang berutal. Kandangkan di Mapolrestabes Surabaya. Biar jera,”ujarnya dengan tegas.
Husnu Mufid