Surabaya Indah dan Nyaman Tapi Belum Aman Karena Pencurian Motor Meningkat

Catatan Drs. Husnu Mufid, M.PdI Pemimpin Redaksi menaramadinah.com.

Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Ibukota Jakarta. Sejak dipimpin Ibu Risma sebagai Walikota Surabaya mengalami kemajuan yang sangat pesat.

Taman taman dibenahi. Sepanjang jalan ditanami pohon pohon yang rindang. Sehingga pulusi udara semakin menurun drastis. Surabaya sudah tidak terlali panas lagi.

Begitupula dengan selokan diperbaiki. Mulai dipinggir  jalan hingga kampung kampung. Sehingga tidak ada kabar berita banjir lagi. Warga Surabaya semakin nyaman.

Memasuki era kepemimpinan Walikota yang baru Eri Cahyadi Surabaya makin indah dan nyaman. Tidak.ada banjir lagi. Karena selokkan saluran air diperbaiki, baik dipinggir jalan raya maupun kampung diperbaiki.

Namun ada yang belum berubah saat kepemimpinan Walikota Surabaya Risma dan Eri Cahyadi yaitu soal pencurian motor. Masih merajalela dikampung kampung.

Sejak warga dibolehkan secara bebas beraktivitas di masa Covid 19 saat ini. Pencurian motor masih tetap marak. Tanpa mengenal jam. Bisa malam menjelang subuh, pagi, sore dan habis magrib.

Sepertinya pencuri motor tidak takut ketangkap warga maupun polisi. Mengingat di Jemurwonosari Gg Lebar Wonocolo Surabaya tidak pernah ketangkap. Berkali kali mencuri selalu lolos.

Ini berarti Warga Surabaya merasa nyaman. Tapi tidak aman. Karena grafik pencurian motor baru masih terus menunjukkan kenaikan akhir akhir ini.

Naiknya angka pencurian motor menjadikan Walikota Surabaya punya niatan memasamg CCTV untuk menantau aksi pencurian motor di kampung kampung Surabaya. Hal ini patut kita dukung. Mengingat pencurian sepeda motor dipinggir jalan dan kos kosan mahasiswa masih tetap marak.

Warga kampung pun marah dan mengancam jika pencuri motor ketangkap akan digebuki dan bahkan ada yang mengancam mau membakar. Ini pertanda sudah begitu marahnya warga  sama pencuri motor.