Selametan Saat Gerhana Bulan

 

Oleh Ki Maryani
(DPW Matra Jatim).

Pada tradisi slametan gerhana bagi orang hamil lebih menghindari terjadinya pembunuhan makhluk hidup. Misalnya menyembelih ayam atau menggunakan ikan. Sehingga uborampenya hanya segoliwet telor dan sambal

Ini betul tentu dari ilmu titen. Tetapi jika dianalisa gerhana itu terjadi karena dua planet yang saling menutupi sehingga mempunyai daya tarik yang berbeda dengan sebelumnya. Sebagai upaya untuk menyelamatkan titipan Tuhan yang ada di rahim maka bagi orang Jawa setahu saya diadakan doa untuk keselamatan janin yang dikandungnya.

Tradisi doa dalam peradaban Jawa dengan menggunakan simbol hasil bumi pemberian Tuhan. Oleh karena itu diadakan doa dengan sega liwet telor dan sambal. Artinya adalah untuk menyelamatkan telor atau calon bayi yang masih berada dirahim.

Berkaitan dengan itu upacara tingkeban mayoritas diadakan setelah bulan purnama untuk menghindari jika terjadi gerhana

Disamping bagi orang hamil ada ritus tertentu jika terjadi gerhana, masyarakat yang mengetahui gerhana membunyikan tetabuhan baik dari kenthongan lesung atau pun pohon yang bisa mengeluarkan bunyi untuk memberitahukan kepada yang tertidur atau yang berada di dalam rumah bahwa terjadi gerhana.

Kemudian dijawab dengan tetabuhan sehingga terjadilah tetabuhan saat gerhana. Itu sering terjadi waktu saya masih kecil hingga dewasa… Ungkapnya Ki Maryani (Praktisi Spiritual Jawa dari Blitar)

Aminoto