Pernikahan Guru SMP ISLAM PLUS Al-Hikam, Pon. Pes Bahrul Ulum, Klampisan

Kediri-Menaramadinah.com Minggu Legi, 6 November 2022. Pernikahan guru dengan guru, memperkuat dan meneguhkan semangat pengabdian kepada bangsa dan negara untuk berperan serta mencerdaskan anak bangsa. Profesi guru adalah pekerjaan yang sungguh mulia, karena membangunkan jiwa-jiwa anak-anak bangsa yang pada ahkir nya menumbuhkan jati diri bangsa itu sendiri untuk terus bertumbuh dan berkembang menjadi bangsa besar pada masa mendatang.

Mempelai yang sangat berbahagia pagi ini adalah: Nur Azli Anita, S.Pd.I , Guru SMP ISLAM PLUS Al Hikam, Ponpes Bahrul Ulum Ds. Klampisan Kec. Kandangan, Kabupaten Kediri, di di rumah nya Dsn. Klampisan, Ds. Klampisan, Kec. Kepung, Kab. Kediri, dipersunting Pedagang muda yang tampan Edi Supriadi,Ds. Kencong, Kabupaten.
Hadir dalam resepsi pernikahan yang meriah ini dihadiri masyarakat sekitar, sanak saudara, handai taulan dan juga keluarga besar SMP ISLAM PLUS Al-Hikam dan Pengasuh Pon.Pes Bahrul Ulum, antara lain: Kepala Sekolah, Gus Riyath Auwubi, M.Pd, pengasuh Nyai Umi Barirroh, Ketua Komite dan para guru.

Kiyai Muhyidin, dari Ds. Kemiri, Kec. Kandangan, Kab. Kediri, dalam mauidhoh kasanah nya menyampaikan pesan yang sangat indah khis nya mempekau wanita ;”Untuk istri setelah berumah tangga agar menjaga hal-sebagai berikut: 1). Jaga matanya/ pandangan nya suami, agar terpenuhi, misalnya suami ingin istri berdandan model yang bagai mana? Manjakan pandangan nya, 2). Jaga lisan/ ucapan nya, tutur kata atau ucapan manja yang paling dia suka?, 3). Jaga rasa lidah nya, tanyakan jenis menu apa yang paling dia ? Dan 4). Jaga intensitas seksualnya, penuhi hasratnya kapan dan dimana dia membutuhkan? layani lah, walaupun itu tidak mudah mempertahan kan nya” ungkap nya di sambut gemuruh para hadirin.

Pada akhir sambutan Gus Din, panggilan akrap nya dia menyampaikan ungkapan dalam bahasa, yaitu orang berumah tangga itu akan memenuhi ‘ Karang, kurung, manggang, manggung’
Semoga pernikahan nya maslakat dan barokah dalam kondisi, senang maupun susah, kaya ataupun miskin, tetaplah berbahagi.

Nur Habib, mengabarkan.