Pesulap Merah dan Mbah Samsudin Dalam Analisa Gaib

 

Catatan Ki Lawu Spiritualis Yang Maha Hebat.

Namanya gonjang ganjing di medsos adalah segala sesuatu yang wajar. Tetapi apabila medsos digunakan untuk sesuatu propaganda, baik propaganda soal kebaikan atau keburukan, kalo medsos digunakan untuk kebaikan adalah suatu amal kita.

Tetapi kalo medsos digunakan untuk propaganda untuk menantang orang atau menjelekkan seseorang dan menyebarkan keburukan orang lain karma nya suatu saat cepat atau lambat akan diterima, ingatlah “peribahasa barang siapa menabur angin akan menuai badai”.

Demikian juga kepada pesulap merah atau pun Mbah Samsudin. Perang argumentasi ataupun perang di medsos semakin ramai dan seru, seharusnya hal ini tidak perlu terjadi.

Karena hal ini akan memancing pro dan kontra di medsos itu dan akan menyebar kemana mana, sehingga rawan perpecahan. Serta istilahnya akan membawa pendukung masing masing kubu.

Atau istilahnya “NGLURUG GAWA BOLO, KALAH KUDU NGASOR AKE LAN MIRANGAKE” Segala sesuatu yang seharusnya bisa diselesaikan secara damai malah saling mengumbar kejelekan orang lain dan saling menghujat seperti anak kecil yang saling ejek mengejek berkembang menjadi saling meludah (idon idonan :bhs Jawa) kemudian saling memukul dan akhirnya orang tua masing anak saling berantem gara gara hal yang sepele.

Anak berantem sama anak menyulut berantemnya bapak sama bapak dan emak sama emak… Biasanya bertetangga rukun karena gara gara anak.

Akhirnya saling bermusuhan.. Seharusnya untuk mbah samsudin.. Bersikap lah bijak meskipun punya ilmu setinggi langit janganlah menantang nantang orang ingatlah diatas langit masih ada langit,meskipun itu hanya menaikkan konten atau cuma hiburan.

Karena akan menyinggung perasaan seseorang. karena banyak orang yang hebat dan sakti tapi gak pernah nantang nantang orang karena kelebihan yang dimiliki itu semata mata milik Allah dan kita hanya dititipi saja. . Karena gunakanlah pedoman orang timur makin berilmu makin menunduk.

Dan untuk pesulap merah seyogjannya kalo membongkar kebohongan orang lain janganlah ditunjukkan inisialnya atau identitasnya apalagi ditunjukkan video nya dan identitasnya kepada medsos meskipun tujuannya baik dan edukasi kepada orang..tetapi ingatlah semua orang punya salah dan punya aib.

Janganlah menyebar aib.. Karena menyebar aib ibarat nya memakan bangkai saudara sendiri, dan ingatlah gak usah bilang kalo ghaib itu gak ada karena gaib yang sesungguhnya adalah milik Allah SWT serta Allah menolong hambanya dengan cara dan jalan yang ghaib pula.

Seseorang yang punya ilmu tingkat tinggi malah dirinya tidak merasa mempunyai apa apa karena dirinya yakin bahwa segala sesuatu nya yang berkuasa hanya lah Allah SWT.

Ibarat pewayangan sesakti apapun dalam lakon wayang misalnya gatot kaca yang bisa kalo gak digerakkan oleh sang dalang gatutkaca tadi juga gak bisa terbang hanya seonggok kulit yang bergambar lukisan wayang. Ingatlah pepatah falsafah.