Ruwatan Jawa Ilmu Adat kearifan Lokal tertinggi.

Catatan Gilang Adiwidya Spiritualis Terhebat Indonesia.

Ruwatan berasal dari kata ruwat dalam bahasa jawa, yang memiliki arti membuang sial atau menyelamatkan orang dari gangguan baik berupa sihir jin maupun Sihir Manusia atau suatu perbuatan yang dapat menimbulkan sial/celaka atau dampak sosial lainnya yg dikemas dalam upacara adat kearifan lokal sbagai bentuk kecerdasan spiritual tertinggi yg telah dicontohkan oleh leluhur kita.

tujuannya agar kelak setelah menjalani ruwatan mendapatkan berkah berupa keselamatan, kesehatan, kedamaian, ketentraman jiwa, kesejahteraan dengan Meningkatnya Rezeki dan kebahagiaan bagi diri sendiri secara khusus maupun bagi keluarga.

Dengan Kata lain Ruwatan bagian adat kearifan lokal Guna meningkatkan keyakinan diri adanya Kekuatan Tertinggi ( The Higher Power ) agar memperoleh keberlimpahan Anugerah yg menjalan Prosesi Ritual itu.
Perlengkapan Prosesi Ritual Ruwatan ada pemotongan rambut klien dan penyajian Ubo Rampe ( Tumpeng, Hewan Qurban dll)

Dalil Ruwatan;
فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ بِهٖٓ اَذًى مِّنْ رَّأْسِهٖ فَفِدْيَةٌ مِّنْ صِيَامٍ اَوْ صَدَقَةٍ اَوْ نُسُكٍ

Jika ada di antara kamu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya/ (Masalah yg tidak bisa selesai)
(lalu dia bercukur), maka dia wajib berfidyah, yaitu berpuasa, bersedekah atau berkurban
( “Al. BAQARAH AYAT 196”)

Berikut pelaksanaan nya ;
Praktisi Spiritual mengadakan ikrar bersama untuk Niat maksud dan tujuan Ruwatan bersamaan pemotongan Rambut( Tahalul) klien/ Pasien sebagai syarat utama Ruwatan.

Biasanya Prosesi Ritual Ruwatan diadakan sampai 3 Malam yg dikenal dengan Hitungan Jawa 40 dinoan atau  Hari Anggoro Kasih ( Malam Selasa Kliwon , Malam Rabu Legi,Malam Kamis Pahing) atau  40 Dinoan lainnya ( Lihat Tabel)

Dasar Pelaksanaan Anggoro Kasih atau 3 Malam  sesuai Qs.Maryam ayat 10.
قَالَ رَبِّ اجْعَلْ لِي آيَةً ۚ قَالَ آيَتُكَ أَلَّا تُكَلِّمَ النَّاسَ ثَلَاثَ لَيَالٍ سَوِيًّا

Artinya: Zakaria berkata: “Ya Tuhanku, berilah aku suatu tanda”. Tuhan berfirman: “Tanda bagimu ialah bahwa kamu tidak dapat bercakap-cakap dengan manusia selama tiga malam, padahal kamu sehat”.

Malam Hari Pertama :
Mikrokosmos adalah Hablum minnas/ manusia

وَلَا تَقُوْلُوْا لِمَنْ يُّقْتَلُ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ اَمْوَاتٌ ۗ بَلْ اَحْيَاۤءٌ وَّلٰكِنْ لَّا تَشْعُرُوْنَ

Dan janganlah kamu mengatakan orang-orang yang terbunuh di jalan Allah (mereka) telah mati. Sebenarnya (mereka) hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya.
( Al Baqarah Ayat 154 )

• Energi Mikro Kosmos, adalah energi alam kecil yang berada di dalam diri manusia. Contoh dari energi-energi yang termasuk dalam kelompok ini adalah : Shakti, Kundalini, Cakra, Tenaga Dasar, Tenaga Dalam Hikmah, Tenaga Dalam Inti, Inti Ruh, dll.

Tempat Prosesi Ritual dan Do’a :
Makam Raja Raja Kota Gede/ imogiri sebagai Rasa tawadhu dan Takdzim kepada leluhur² kita atas ilmu ilmu karomahnya.

Malam Hari kedua
Makrokosmos mewakili Alam Semesta.
• Energi Makro Kosmos, adalah energi alam semesta atau alam besar.  Contoh dari energi-energi yang termasuk dalam kelompok ini adalah : Reiki, Prana (Choa Kok Sui), Energi Pusaka, Jin,  Khodam,  Energi Sinar kosmik dll.

Tempat prosesi Ritual Ruwatan/Larungan  :
-Batu Cempuri dan Laut Kidul bersama 7 juru kunci ( Jam 15.00 WIB s/d 17.00 WIB )
Dalil :
يُسَبِّحُ لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسِ الْعَزِيْزِ الْحَكِيْمِ

Apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi senantiasa bertasbih kepada Allah. Maharaja, Yang Mahasuci, Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.
( Qs Al.jumu’ah ayat  1)

Tujuan utama menselaraskan kekuatan diri menjadi maksimal.

Malam Hari ke Tiga ;
Meditasi Khusus Supranatural upaya kecerdasan spiritual untuk hadirkan keberlimpahan Anugerah dengan kebijaksanaan Illahi tertinggi ( Kun Fayakun )
• Energi MetaKosmos, adalah energi Suci dari Alam Ke-Tuhanan. Contoh : Energi Nur Ilahi, Energi Nur Muhammad, Energi Kalam Tuhan, Energi Asma Tuhan, Energi Kultivasi, dll.

Tempat Prosesi Ritual :
– Mandi Malam di Sendang Beji Gunung Kidul ( jam 24.00 WIB s/d 01.00 WIB)
Dalil

صلى الله عليه وسلم قال: ” ينزل رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ : مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ”

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi ﷺ bersabda,” Rabb kita Tabaraka wa Ta’ala turun setiap malam ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam yang akhir. Allah berfirman,”Siapa yang berdoa kepada-Ku maka Aku kabulkan untuknya. Siapa yang meminta kepada-Ku maka Aku beri dia. Siapa yang memohon ampun kepada-Ku maka Aku ampuni untuknya.”

Indonesia Spiritual Consultant Award 2022
Gilang Adiwidya,CHt,( IACT-USA),CI Gresik
Wa081232990978.
( Konsultasi Gratis )