Sanggar Triwida Makin Berkembang, Rayakan HUT ke 42

 

Tulungagung-menaramadinah.com-Sekitar 50-an orang sastrawan Jawa memperingati 42 tahun berdirinya *Sanggar Sastra Triwida* di rumah Sdr. Imam Riyadi di Sawentar Kanigoro Blitar, Minggu (15/5). *Sanggar Sastra Triwida* tersebut didirikan pada tgl 18 Mei 1980 oleh beberapa orang, di antaranya yang terkenal yaitu sastrawan Jawa kondang alm Tamsir AS dan alm Tiwiek SA.

Penyerahan tumpeng ulang tahun Sanggar Triwida dari Sunarko Budiman kepada Harwimuka yang paling senior.

 

Wawan Susetya, perwakilan _Menara Madinah_ melaporkan dari Blitar.
Sejak tahun 1980 hingga sekarang tahun 2022, dalam perjalananannya, *Sanggar Triwida* dipimpin oleh alm. Tamsir AS, alm. Tiwiek SA dan sekarang Sunarko Budiman.
Dalam sambutannya, Sunarko ‘Sodrun’ Budiman menjelaskan bahwa semula *Sanggar Triwida* hanya diikuti para sastrawan Jawa di tiga daerah yaitu Tulungagung, Blitar dan Trenggalek.

Wawan Susetya ketika membawakan tembamg Macapat.

Seiring dengan perkembangan zaman, ternyata *Sanggar Triwida* semakin berkembang pesat. Anggotanya terus bertambah yang tersebar dari timur (Jember) hingga wilayah barat (Pacitan).

 

“Maka saya mengubah nama Triwida tadi menjadi _Triwida_ (tulisannya sama, tapi penyebutannya berbeda). Kata _Wida_ artinya harum mewangi,” jelas Sunarko Budiman.

Hingga kini telah banyak kontribusi yang dilakukan pengurus *Sanggar Triwida* dalam memajukan dan melestarikan khasanah Sastra Jawa, di antaranya mengikuti kongres dan sarasehan Sastra Jawa di berbagai tempat, menyelenggarakan lomba-lomba mengarang cerkak (cerita cekak) dan geguritan, memberikan motivasi dan pelatihan menulis Sastra Jawa bagi anggotanya, sarasehan bersama para redaksi _Majalah Jaya Baya_ dan _Panjebar Semangat_, dan sebagainya. Wajar bila anggota *Sanggar Triwida* makin bertambah banyak (kuantitatif) dan secara kualitatif sering memperoleh berbagai penghargaan dalam dunia Sastra Jawa, seperti penghargaan Rancage, penghargaan Sutasoma, dan sebagainya.

Imam Riyadi selaku tuan rumah dalam peringatan HUT *Sanggar Triwida* yang ke-42 tahun itu juga memimpin memgirim doa kepada para pendiri serta para anggota yang telah meninggal dunia.

Dalam acara itu Sunarko Budiman didaulat melakukan pemotongan tumpeng sebagai tanda peringatan ulang tahun ke-42 *Sanggar Triwida*, lalu diberikan kepada Sdr. Harwimuka, anggota sanggar yang paling tua. Kebetulan Harwimuka termasuk salah seorang sastrawan Triwida yang sangat produktif menulis cerkak dan cerita sambung di _Majalah Jaya Baya_ dan _Panjebar Semangat_.

Acara ulang tahun *Sanggar Triwida* ke-42 itu juga diisi pembacaan geguritan dan tembang oleh Didik S dari Kabuh Jombang dan tembamg oleh Wawan Susetya Tulungagung. (WN)