Perubahan nama Raden Heru Rusyamsi menjadi Sultan Sepuh di indetitas pribadi (KTP) sudah tidak sesuai dengan isi pengukuhan

CIREBON-Polemik Keraton Kasepuhan banyak menuai tanggapan. Salah satunya tanggapan dari Tim Formatur Deklarasi Sultan Sepuh Jaenudin II Arianatareja (Kuda Putih).

Raden Nana Mulyana Latief selaku ketua tim formatur yang juga merupakan deklarator pengangkatan Sultan Sepuh Jaenudin II Arianatareja (Kuda Putih) mengaku menyesal atas tindakan Pangeran Heru Arianatareja (Kuda Putih) yang tidak sesuai dengan mandat SK Kepercayaan yang dikeluarkan serta dibacakan di Sidomba, Kuningan.

“Banyak hal yang dinilai kebablasan, seperti misalnya berubahnya nama Raden Heru Rusyamsi menjadi Sultan Sepuh di indetitas pribadi (KTP) dan ini sudah tidak sesuai dengan isi pengukuhan di Kabupaten Kuningan Jawa-Barat,”ujarnya.

Raden Nana menegaskan, jika langkah-langkah yang dilakukan pangeran Heru sudah sangat keblabasan dan justru akan menimbulkan polemik dan kegaduhan.

“Kami akan segera mencabut mandat SK pengukuhan dari tim formatur. Selaku ketua saya harus segera mencabut SK tersebut agar tidak terjadi kegaduhan serta kesalahan penafsiran dikemudian hari,”tegasnya.

Sebelumnya, sejumlah jajaran pengurus dan petinggi Santana Kasultanan Cirebon (SKC) pamit mundur dari perjuangan sejarah peteng keraton kasepuhan Cirebon. (ra)