Idhul Fitri, Kemenangan Lahir dan Batin

Oleh : Nur Rofiq, S.Pd.I.
Kepala MI Mazraatul Ulum 02 Paciran Lamongan.

Hari raya Idhul Fitri tahun 1443 H. sudah di depan mata. Seluruh umat islam bersiap-siap untuk menyambutnya. Masyarakat menyambut dengan berbagai macam kegiatan sesuai dengan adat kebiasaan setempat.
Seminggu sebelum hari raya, kebiasaan masyarakat adalah mulai membersihkan dan mengecat rumahnya, menyiapkan makanan ringan atau jajanan yang akan disuguhkan untuk menghormat tamu yang datang, dan membersihkan makam keluarga yang sudah meninggal dunia.
Kegiatan tersebut bisa dikatakan sebagai bentuk kemenangan lahir umat islam. Umat islam sadar betapa pentingnya kebersihan dan keindahan lingkungan yang ditempati. Ketika lingkungan itu bersih dan indah, maka suasana hati kita akan merasa nyaman dan tenang. Juga sangat penting menghormat tamu dengan membuat makanan yang bisa menambah keakraban bersama, mempererat tali silaturrohim kepada keluarga dan juga teman sejawat.
Dan yang tidak kalah pentingnya adalah kebiasaan merawat dan membersihkan makam keluarga, yang merupakan rumah abadi bagi orang-orang yang kita cintai yang telah mendahului kita. Ketika makam keluarga kita bersih, maka kita tidak akan merasa malas untuk datang berziarah dan mendoakan para ahli kubur. Ini bisa menjadi bukti bahwa kita adalah anak-anak yang sholeh berbakti kepada orang tua.
Setelah mendapatkan kemenangan lahir di atas, tiba saatnya meraih kemenangan batin. Kemenangan batin bisa diraih dengan saling memaafkan kepada siapapun tanpa terkecuali. Semua lapisan masyarakat saling berjabat tangan, mengingat dosa-dosa yang pernah dilakukan, kemudian melupakannya. Ketika kita sudah tidak ada dosa terhadap sesama manusia, maka ridlo Allah SWT. akan kita dapatkan. Dan ridlo-Nya tersebut adalah puncak tujuan ibadah setiap manusia.
Dari situlah dapat dikatakan bahwa, hari raya Idhul Fitri merupakan momen penting yang harus kita manfaatkan sebaik mungkin. Kemengan lahir batin harus kita dapatkan, ridlo Ilahi harus kita raih pada tahun ini, karena belum tentu kita akan meraihnya tahun depan. Wallhu a’lam bisshowab.