BEDA DURASI PUASA INDONESIA, ARAB SAUDI & KUTUB UTARA : Menyambut Malam 1000 Bulan

Catatan : Alfaqir Eshadi Alhamdani.

Berpuasa ( artinya menahan), jika berpedoman pada tanda waktu terbit ( fajar) dan tenggelamnya matahari ( magrib) maka terjadi perbedaan ” durasi waktu” yang signifikan antar beberapa bagian di belahan bumi ini.

Di Indonesia , durasi matahari bersinar 12 jam ( siang) dan matahari tenggelam 12 jam ( malam) sehingga waktu berpuasa sekitar 13 jam 16 menit.

Di Arab Saudi ( Jeddah) waktu puasa hampir sama di Indonesia , yakni selama kurang lebih 14 Hinga 15 jam.
Di Amerika Serikat ( New York) waktu puasa 14jam 40 menit
Di Turki ( Istanbul) waktu puasa 15 jam,1 menit
Di Inggris (London) waktu puasa 16 jam ,7 mnt
Di Norwegia ( Oslo) waktu puasa 17 jam 33 mnt

Yang sangat mencolok perbedaan durasi siang hari adalah di Bumi Belahan Kutub Utara.

Di Irlandia matahari bersinar selama hampir 22 jam, sehingga orang berpuasa selama hampir 22 jam pula
Di Finlandia orang berpuasa hampir 23 jam, karena dikutub Utara ada istilah Midnigh Sun ( Matahari tengah malam / waktu siang yang panjang).

Maka di Kutub Utara oleh otoritas terkait, berlaku 3 penentuan waktu :
_ Jam lokal ( susuai matahari)
_ Jam Fishingtime ( 45′ LU ke atas)
_ Jam lokal Mekkah ( ditarik garis lurus dari Mekkah ke tempat tinggal ).

Perbedaan waktu bulan ( hilal) maupun waktu matahari bersinar, membuat perbedaan awal puasa , otomatis beda waktu malam antara satu negara dengan negara lainnya.

LAILATUL QODAR
Pertanyaan mendasar seputar ” referensi ” ttg Lailatul Qodar atau malam kemuliaan , tentu menjadi menarik.

Lailatul Qodar yang secara umum ditafsirkan dan diyakini turun pada Malam Ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadhan , menjadi pembahasan yang menarik.

Apalagi terdapat perbedaan dalam menentukan awal 1 Ramadhan , sehingga konsekuensinya penghitungan malam ganjil antara satu kelompok ( negara) dengan kelompok ( negara) lain akan berbeda.
Mungkinkah Lailatul Qodar turun dua kali ?

Sebagai contoh , malam bagi bumi Indonesia , adalah siang di bumi Amerika Serikat. Sementara di Kutub Utara ( Irlandia – Finlandia waktu malamnya hanya berlangsung 1- 2 jam saja ), karena matahari bersinar hampir 23 jam.

Banyak pendapat Ulama tentang Malam Qodar tersebut, sehingga kajian keterangan ayat alQuran tentang Lailatul Qodar dan fenomena perbedaan waktu siang dan malam antar belahan bumi , perlu pemahaman yang lebih komprehensif khususnya dalam menggali, memaknai dan mengamalkan ibadah guna meraih nilai kemuliaan setara 1000 bulan itu.

Salah satu jalan yang ditempuh ( sebagaimana pendapat banyak Ulama – pendapat yang Masyhur *, agar kaum muslim berkesempatan meraih kemuliaan setara 1000 bulan ( Khoirun min Alfi sahrun) maka di Sepuluh hari terakhir Ramadhon hendaklah memperbanyak ibadah ( qiyyamul lail), taddarus Qur’an , amal sholeh dan berdzikir pada Allohu Ta’ala sehingga akan lebih berkesempatan mendapati malam Lailatul Qodar ( malam yang penuh kemuliaan ) sebagaimana Alloh SWT firmankan itu.

” Dan pada qolbu yang selalu mendawamkan “dzikru ilallohu ” maka turunlah para Malaikat” di sekelilingnya ”
Wallohu A’lamu bishowab.