Dua suporter tersebut memperotes kenapa MotoGP boleh dihadiri penonton. Tapi suporter masih dilarang datang ke stadion menonton sepakbola.Menurut Agus Bimbim, salah satu koordinator suporter bonek mengaku ada timpangnya aturan penonton di MotoGP yang memperbolehkan penonton datang ke sirkuit. Tapi sebaliknya, penonton dan suporter dilarang hadir ke stadion.
Lebih lanjuy ia mengatakan, kebijakan ini tidak adil. Hal tersrbut bikin kecewa di kalangan bonek yang tak bisa menonton Persebaya, juga seluruh suporter klub sepakbola se-Indonesia. Miris rasanya.
“Ya, cemburunya kita dari awal Piala Menpora sampai Liga 1 tidak boleh ada penonton. Katanya mau dikasih penonton tapi gak jadi, mau dikasih lagi gak jadi. Kita di-PHP terus sampai kompetisi mau selesai,” ujar Agus kepada wartawan.
“Tapi kenapa MotoGP yang cuma 2 hari, boleh pakai penonton full ramai. Itu yang bikin teman-teman suporter kecewa,” imbuh Agus
“Harapannya sih tahun depan sudah ada penontonnya. Tapi kita tetap berharap bisa nonton lagi di stadion,” harapnya.
Agus kemudian berharap kepada pemerintah agar pada musim depan suporter atau penonton sudah bisa menonton ke stadion lagi. Acuannya jelas, yakni gelaran MotoGP Mandalika.
Ia juga tak mempermasalahkan jika nantinya, suporter yang datang ke stadion akan diterapkan aturan protokol kesehatan. Tapi ia meminta agar aturan aturan protokol lebih longgar.
“Gak masalah, kalau hanya pakai masker ya gak apa-apa. Tapi kalau jaga jarak itu sulit. Wong buktinya di MotoGP juga gak ada yang jaga jarak. Yang penting bisa datang ke stadion gak apa-apa kalau pakai masker, diukur suhu itu udah cukup,” tukas Agus.
Husnu Mufid