Wawancara Budaya ?

Catatan Aekanu Hariyono.

Siang itu bersama si hitam manis aku mengekor mengikuti pasangan Dedy Darmawan RA dan Nurul ‘si Upik’ Lutfi menyusuri kampung nan hijau naik turun dari dusun Suko kel.Gombengsari tempat Kent Ali melewati dusun Watu Gepeng di atas jalan gronjalan dan menemukan jalan yang mulus, sungguh keren suasana khas pedesaan di hamparan lereng dataran tinggi, akhirnya sampai ke Omah Kopi Telemung yang aku tuju. Di sini aku telah ditunggu oleh dua jurnalis Analisa Post (pasangan dari Toraja dan Bali) yang bermarkas di Surabaya.
Aku memilih tempat ini bukan hanya karena mantap citarasa kopi pilihan kualitas terbaik tapi karena tempatnya yang artistik, hijau, tenang dengan atmosfir udara yang bersih dikelilingi pohon kopi sebagai ciri khas hunian petani kopi.
Usai menikmati dua cangkir kopi, ekselsa hitam dan robusta capucino yang dibuatkan oleh Imam Coffee , bersanding pisang dan kentang goreng hangat, rasanya lidahku makin lancar saat diwawancarai tentang budaya.
Ya kukenakan udheng sampatan dan sarung batik buatan Mbah Sum yang terasa dingin dan nyaman, kemudian saat wawancara aku ganti udheng tongkosan dan syal batik tulis motif Water Kesit buatan Umi Seblang.

Menurutku budaya tidak akan pernah lepas dengan berbagai elemen masyarakat yang menjadi bagian dari unsur pariwisata, karena budaya sangat erat sangkut pautnya dengan pariwisata.
Bisa dibayangkan, jika tanpa adanya budaya tentu saja kegiatan pariwisata tidak akan menarik lagi walaupun didukung keindahan alamnya. Ya karena budayalah yang menarik perhatian para wisatawan untuk datang ke suatu daerah termasuk ke Banyuwangi. Dengan adanya budaya, wisatawan akan mengetahui adat tradisi, hasil pengetahuan tradisional berupa arsitekturnya (rumah dan ornamen khas Osing), kulinernya (rujak soto, pecel rawon, sego tempong, pecel pitik dll termasuk kopinya), tariannya ( gandrung, jaran goyang, kuntulan, barong dll), upacara adat (Seblang, Barong ider bumi, kebo2an dll) serta norma kebiasaan masyarakat yang mereka kunjungi. Wisatawan akan merasa puas tidak hanya terhibur tapi juga mendapatkan ilmu pengetahuan dan pengalaman tersendiri apabila ada budaya yang menurut mereka unik dan menarik. Percayalah wisatawan yang telah mendapatkan kesan baik dan keramahan masyarakatnya utamanya insan yang bekerja di sektor pariwisata, mereka akan menyampai kan kepada teman kolega famili dan orang lain sehingga akan mendorong rasa ingin tahu untuk mengunjungi dan menikmati keindahan alamnya dan produk ragam budaya yang ada.

(By Aekanu – Kiling Osing Banyuwangi)