Kediri-Menara Madinah.Com. Minggu Legi, 26 Desember 2021, cuaca cerah, di Dsn. Putuk Kulon Rt/Rw 1/2 Ds Banaran, Kec. Kandangan, sekitar jam 06.30, Sayem, Lansia yang mendoakan kepada siapa saja yang menjenguknya itu menghembuskan nafas terakhirnya, dengan tenang sekali, saat itu di tunggui Jari, salah satu keponakan nya yang sabar dan telaten merawat sejak sakit hingga akhir hayatnya.
Sayem, Lansia tanpa keluarga itu menyimpan banyak kenangan, bagi Jari dan keluarganya (istri dan anak-anaknya).
Jari menfungkapkan bahwa Sayem bukanlah menjadi beban bagi dia dan keluarga, malah bersyukur mendapat kesempatan bisa ikut ‘meramut’ orang tua.
“Mbokde Sayem niku sampun kulo anggep sami kados tiyang sepuh kulo piyambak”. Ungkap Jari.
Hal tersebut juga diakui dan dibenarkan oleh Istikomah, intri nya Jari.
Istikomah, saat dikabari Sayem, meninggal dunia, oleh Andri, saat masih mau bekerja ‘babat tebon’ , sangat kaget dan langsung pulang.
“Saya senang didoakan Mbah dadi Guru” aku Afif Anastullah, yang saat ini masih klas 7 SMPN 2 Kandangan.
Semoga doa nya Sayem kepada salah satu cucu keponakan ini dikabulkan oleh Allah SWT.
Menjadi guru apapun adalah sangat mulia, semoga Alif Si Anak PKH, ini bisa sukses menjadi guru, yang baik, dihormati dan diteladani murid-murid nya.
Kata lain menjadi guru ‘idola’, sebagaimana Alif mengidolakan guru seni suaranya Bapak Hilal, yg penuh cerita yang menarik
Nur Habib, mengabarkan.