Oleh : Yahya Aziz.
KH Imam Badri lahir di Ngabar Ponorogo 20 Agustus 1929, dan meninggal 8 juni 2006.
Beliau adalah pimpinan pondok generasi ke 2 dari jalur non dzurriah Trimurti.
Generasi penerus trimurti pimpinan pondok ini 2 dari dzurriah dan 1 non dzurriah. Pimpinan pondok Gontor non dzurriah adalah : almarhum KH Shoiman Luqman Hakim, KH Imam Badri, KH Syamsul Hadi Abdan. Allahu syarham hum.
Adapun mulai 2021 pimpinan pondok non dzurriah adalah KH. Akrim Mariyat. Sedangkan dari dzurriah trimurti adalah KH Hasan Abdullah Sahal & Prof. Dr. KH Amal Fathullah Zarkasyi, MA.
Ketika wafat nya almarhum KH Imam Badri pada tanggal 8 Juni 2006, ada kejadian menarik, setelah pemakaman selesai, ada awan di langit bertuliskan lafadz Allah yang tertangkap kamera, Allah Akbar.
KH Imam Badri, direktur KMI 1985-1999, dan pimpinan pondok 1999-2006 adalah sosok teladan seorang guru yang muhlis dan disiplin tinggi dalam proses belajar mengajar kepada peserta didik.
Selama menjadi direktur KMI, beliau selalu mengontrol jalannya proses belajar mengajar di kelas, apakah ada kelas kosong yang tidak ada pengajarnya.
Saya ingat betul pidato beliau di aula BPPM ; HARAM HUKUMNYA KELAS KOSONG TIADA PENGAJAR nya.
Karena ke Istiqomahan beliau mengontrol kelas inilah beliau wafat SYAHID dalam mendidik santri, sehingga langit pun menyambutnya dengan bertuliskan lafadz “Allah”… Subhanallah.
Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah (2) : 154
“Walaa Taquuluu Liman Yuqtulu Fii Sabilillah Amwaat bal Ahyaa Walaakin la Tasyuruun”
“Dan janganlah kau katakan orang yang meninggal di jalan Allah itu mati, mereka masih hidup hanya kau tidak merasakan”
Ketika Neng Visa putri KH Hasan Abdullah Sahal bersilaturahmi ke KH Agus Ali Masyhuri ( Gus Ali ) pengasuh pondok pesantren bumi sholawat Sidoarjo, Gus Ali bertanya siapa nama waktu kyai Gontor yang meninggal dunia di langit ada lafadz Allah. Neng Visa menjawab itu almarhum KH Imam Badri.
Gus Ali Sidoarjo menjawab : ya beliau termasuk WALI ALLAH ( kekasih Allah ). Allah Akbar….
Kami yakin semua almarhum guru guru kami di pesantren mendidik, mengajar santri dengan ikhlas semuanya termasuk WALI WALI ALLAH.
“Masyhurun Fissama’i Wamajhuulun Fil Ardhi”
“Terkenal di langit, tidak terkenal di bumi”
Wallahu a’lam bisshowab… Lahum alfatihah.
” Penulis buku Para Kyai Pejuang Kemerdekaan dan Menara Madinah com”