
Oleh : Yahya Aziz.
Kemarin ahad 12-12-2021 saya menghadiri pernikahan Gus Ahong ( Fathul Wahab) & Neng Aisyah Anggun Humaroh di rumah Gus Nunung Jemur Wonosari Gang Lebar 132 Surabaya.j
Undangan yang hadir sekitar 400 orang, tokoh masyarakat yang hadir adalah : KH. Agus Abdul Hayyi, KH. Imam Khambali, KH. Munawir, KH Ahmad Ikhwan, KH. Syukron Djazilan, KH. Abdul Kholiq,KH. Marzuki, dan KH. Qomaruddin.
Aqdun Nikah dimulai jam 08.00 diawali dengan pembacaan tahlil, Sholawat dan tausiyah pernikahan untuk Gus Ahong oleh Romo KH. Imam Khambali.
Untaian nasehat pernikahan tersebut adalah :
Nabi Muhammad Saw ketika menikahkan putrinya yang mendapatkan jodohnya Sayyidina Ali bin Abi Thalib yaitu :
1. Nikah itu adalah kehendak Allah SWT.
Dalam bahasa saya, pernikahan manusia itu 30% usaha manusia dan 70% urusan Allah SWT.
Saya mengenal Gus Ahong waktu beliau umur 3 tahun diajak ziarah wali oleh ayahnya almarhum KH. Fauzi Arudji, waktu kecil lucu putih seperti orang China, makanya dinamakan AHONG. Sekarang badannya gemuk dan besar, alhamdulillah 2019 beliau berangkat haji bersama saya.
Jangan sampai mencaci pernikahan orang, karena itu sudah kehendak Allah SWT.
2. Pernikahan itu adalah menyambung silaturahmi.
Silaturahmi antar suami istri, suami antar keluarga, jangan sampai memutuskan hubungan silaturahmi. Sayang dan baik sama orang itu harus selamanya. Jangan sampai hari ini baik sama saudara, besok benci. Baik dan sayang sama saudara itu ya selamanya. Lahir batin dunia akhirat.
Dan orang yang memutuskan hubungan silaturahmi dengan keluarga itu justru menutup rizkinya sendiri.
Contoh: Anda diundang Gus Ahong, tapi gak mau datang ya gak dapat berkat makanan dan minuman. Percuma orang berdzikir Ya Fattah Ya Rozaq, tapi membenci saudara nya….itu justru menutup pintu rizkinya.
3. Menikah itu sarana untuk mendapatkan keturunan.
Tolong Gus Ahong mulai nanti malam ketika berhubungan dengan suami istri, wudlu dulu dan berdoa, agar yang kau tanam nanti tumbuh dan melahirkan keturunan solih solihah.
Pada acara temu manten pukul 12.30-17.00, kami diberi tugas untuk sambutan terima manten. Kami atas nama keluarga KH. Agus Abdul Hayyi dan Keluarga besar almarhum KH. Fauzi Arudji insha Allah kami terima dengan senang hati dan sekeluarga tidak membedakan antara anak mantu dan anak kandung. Setiap anak yatim yang menikah, pasti kami meneteskan air mata.
Pernikahan Gus Ahong kemarin membuat kami terharu dan menangis, mulai akad nikah sampai temu manten.
Ketika akad nikah setelah Gus Ahong mengucapkan ijab qobul, bayangan saya beliau diapit oleh almarhum almarhumah kakek nenek nya (Bah yai Fuad Sahlan dan Bu nyai Istirohah) dan almarhum almarhumah ayah ibu nya ( KH. Fauzi Arudji dan Neng nyai Luluk Fauzi ).
Saya yakin almarhum almarhumah keluarga besar Gus Ahong ini tersenyum bahagia di alam kuburnya.
Pesan kami untuk Gus Ahong, do’akan selalu kakek nenek, ayah ibumu setiap habis sholat.
Selamat menempuh hidup baru Gus Ahong, semoga bahagia selalu, sakinah mawadah warahmah barokah salamah wa Mardiyah.
Alfatihah…..!
#Penulis buku Taubatnya Peselingkuh dan Menara Madinah com#