Gamelan ‘ Kiyai Macan Putih’ Karawitan Ulem Desa Medowo

Kediri-menaramadinah.com-Suara ‘ngrangin’ gamelan, di sela gremisik dedahunan di halaman tertiup angin malam, dipadu dengan denting gitar melodi, mengiringi gending Ketawang Ibu Pertiwi dari seorang pesinden, menghadirkan suasana hening menjadi hangat dan mencairkan rasa yang kalut dari sisa-sisa Pandemi covid 19, yang masih membekas di hati dan perasaan takut hampir semua orang di Desa Medowo, Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Kelompok(Group) Karawitan Ulem Desa Medowo ini dipimpin oleh Bapak Juwadi, beranggotakan 10 orang pria dan 3 orang perempuan, group karawitan ini diasuh dan dilatih oleh Bapak Su’ut.

Disaat-saat banyak orang takut keluar rumah, berkumpul oleh sebab merebaknya pandemi corona, dan hampir melumpuhkan aktifitas masyarakat termasuk kelompok kesenian total hampir dua tahun mendekam di rumah.

Alhamdulillah, suasana berangsur-angsur kembali normal, walaupun sampai saat ini masyarakat masih dihimbau mematuhi prokes, sebagai salah satu konskwensi apa yang di sebut ‘new normal’.

Saat ini malam Selasa, sudah terjadi perubahan keadaan masyarakat sudah boleh berkumpul, group karawitan Ulem beraktivitas kembali dengan berlatih lagi.

Kerinduan terhadap merdunya suara gamelan dan syahdu nya tembang-tembang mulai terobati. Selama PPKM berlangsung group Karawitan Ulem melakukan latihan setiap Malam Selasa, mampun meningkatkan imun anggota. Mereka mengadakan latihan sejak 6 bulan yang lalu.

“Alhamdulillah selama pandemi ini anggota kami, selamat dan sehat” ungkap Ki ‘Bekel’ Suparman, (Budayawan, pengendang, Pendamping Sosial PKH).

Menurut Bapak Suparman anggota group karawitan ini terdiri dari sepuluh orang laki-laki dan tiga orang perempuan. ” KPM PKH, juga ada yang menjadi anggota karawitan ini” pungkasnya.

Semoga keberadaan Bapak Suparman sebagai salah satu SDM PKH, yang menekuni kesenian tradisional ini, bisa memberikan dorongan kepada masyarakat luas untuk mau melestarikan budaya luhur bangsa kita, dan peran serta KPM PKH, dalam olah seni bisa menginspirasi para KPM PKH yang lain untuk bisa meningkatkan kapasitas dirinya, sebagai salah satu wujud kesyukuran nya mendapatkan perhatian pemerintah.
Nur Habib, mengabarkan.