Pemberdayaan Perempuan Melalui Usaha Home Industri Sabun Cuci Piring di Desa Sidokare Kabupaten Nganjuk

Nganjuk-menaramadinah.com-PKM Pemberdayaan Perempuan Universitas Negeri Surabaya melakukan kegiatan pemberdayaan perempuan melalui usaha home industri sabun cuci piring di Desa Sidokare Kab Nganjuk.

Adapun Timnya terdiri dari Prof.Dr. Sari Edi Cahyaningrum, M.Si,  Prof. Dr. Titik Taufikurohmah

Dr.Nurhayati, M.T dan Fitriari Izzatunnisa Muhaimin, B.Sc, M.Sc

Menurut Prof. Dr. Sari Edi Cahyaningrum, M.Si mengatakan, mata pencaharian Masyarakat desa Sidokare kecamatan Rejoso  kabupaten Nganjuk sebagian besar adalah petani. Selain menanam padi  mereka juga menanam bawang merah yang menjadi produk andalan.

Kondisi yang sering tidak menentu menyebabkan seringkali harga bawang merah jatuh sehingga kehidupan ekonomi mereka menjadi tidak menentu pula.Sebagian besar perempuan di desa sidokare adalah ibu rumah tangga yang juga sebagai petani dan buruh tani.

Kalau selesai musim bercocok tanam sambil menunggu panen mereka menganggur tidak punya penghasilkan. Tentu sangat berat beban ekonomi keluarga terutama saat menghadapi pandemi covid karena harga hasil panen tidak menentu sementara kebutuhan jalan terus.

Melihat keadaan tersebut pada koordinasi awal tim pelaksana PKM dengan para perempuan anggota PKK Desa sidokare, mereka sangat antusias untuk belajar dan memulai usaha yang bisa mendapatkan tambahan penghasilan untuk menyokong kehidupan keluarganya.

Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini  adalah melakukan kegiatan pelatihan dan pendampingan dalam pembuatan produk   sabun skala home industri dengan tetap memperhatikan kualitas yang memenuhi standar kesehatan dengan memanfaatkan bahan herbal, managemen usaha dan pemberian alat  untuk produksi   sabun  sehingga perempuan di Desa Sidokare Nganjuk mempunyai ketrampilan dan produk sabun home industri yang dapat digunakan  sebagai rintisan usaha untuk menopang ekonomi keluarga.

“Target khusus yang akan didapatkan ibu-ibu anggota dasa wisma desa Sidokare  adalah ketrampilan tentang 1) pembuatan sabun khususnya untuk  sabun cuci piring dan sabun padat transparan; 2) managemen pemasaran,  3) teknik pemasaran secara online,”ujarnya.

Metode pendekatan yang digunakan dalam melaksanakan program pengabdian  ini adalah metode pembelajaran untuk orang dewasa. Efektifitas dan optimalisasi ketercapaian program melalui  pemberian pelatihan dan pendampingan untuk mendorong dan memfasilitasi proses sharing dan partisipasi peserta pelatihan.

Hasil kegiatan menunjukkan bahwa  perempuan di desa Sidokare sudah dapat membuat sabun sesuai dengan yang dilatihkan, bahkan mereka mengembangkan  2 produk sabun cuci piring yaitu merek gocling dan sidokare sembada dan aneka sabun padat transparan dengan aneka bahan herbal misalnya sabun madu, sabun papaya, sabun sirih, sabun aloevera dan sabun bengkoang.

Sabun cuci piring dan sabun padat transparan yang dihasilkan mulai diujicoba untuk dipasarkan oleh ibu-ibu PKK desa Sidokare  sehingga dapat menambah pendapatan.

Pemerintah desa Sidokare menyambut positif kegiatan ini dan akan menjadikan sebagai salah satu produk unggulan desa dan menganggarkan pendanaannya dalam anggaran desa serta menjadi produk BUMDES.

 

Suasana pelatihan pembuatan sabun oleh tim PKM

Produk hasil pelatihan

Produk sabun cuci piring produk ibu-ibu PKK Desa Sidokare Nganjuk

sabun cuci piring hasil produksi ibu-ibu PKK Desa Sidokare, Rejoso Nganjuk

Sabun padat transparan hasil produk ibu ibu PKK Desa Sidokare Rejoso Nganjuk

 

Husnu Mufid