Kirim Doa Pahlawan Revolusi, Hapus Sial Bangsa dan Negara

Kediri-menaramadinah.com-Beragam komutias di Kediri menggelar doa bersama untuk Pahlawan Revolusi tepat pada tanggal 01 Oktober, mereka meyakini doa ini sekaligus untuk mengapus nasib sial bangsa dan negara Indonesia tercinta.

Secara umum memang orang mengenal 01 Oktober Hari Kesaktian Pancasila, tidak salah karena memang Presiden Soeharto telah mengeluarkan Kepres No 153 tahun 1967 menetapkan 01 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Namun sekelompok komunitas yang tergabung dalam Situs Ndalem Pojok Persada Soekarno ini justru memaknai dalam sudut pandang yang berbeda.

“Jarang orang menyadari bahwa sebenarnya meninggalnya tujuh Jenderal Pahlawan Revolusi ini adalah tanggal 01 Oktober bukan 30 September. Untuk itulah kami menggelar doa bersama dengan mengambil saat yang tepat pada hari meninggalnya,” ujar Lukito Sudiarto sekretaris panitia Peringatan Hari Pancasila di Dunia dan Doa Bersama Pahlawan Revolusi.

Doa dilaksanakan pada Jum’at 01 Oktober 2021 Pukul 00.15 Wib saat tanggal sudah bergeser dari 30 September beralih menjadi 01 Oktober 2021.

“Kami sengaja melaksanakan doa ini dini hari, saat malam sudah berganti tanggal. Hal ini sekaligus untuk mengingatkan kepada kita bahwa memang meninggalnya tujuh Jenderal itu dini hari saat sudah masuk 01 Oktober,” tandasnya.

Hasil penelitian dari komunitas ini menyimpulkan tidak ada satu dokumenpun yang menyebutkan bahwa meninggalnya para Pahlawan Revolusi itu tanggal 30 September 1965. “Kami sudah mengkaji tidak ada bukti yang menyebutkan tanggal 30 September 1965, semua tanggal 01 Oktober 1965,” terang Nur Habib pengurus Lesbumi PCNU Kediri yang memaparkan pada malam itu.

Nur Habib menambahkan bahwa pengurus Lesbumi PCNU Kediri berencana akan melayangkan surat usulan kepada Presiden Jokowi untuk menetapkan tanggal 01 Oktober sebagai Hari Duka Nasional.

“Kami sepakat dan mendukung langkah ini. Bagi kami ini adalah pelurusan sejarah. Sebab sudah sangat jelas Presiden Soekarno sendiri mengatakan Gestok, Gerakan Satu Oktober. Maka Situs Bung Karno layak mendukung pemikiran Soekarno,” aku Kushartono Ketua Harian Situs Ndalem Pojok Persada Sorkarno Kediri.

Menurut Kus, kita sebagai bangsa yang berbudaya wajib menjunjung tinggi adab budaya leluhur, tidak menerjang pantangan-pantangan yang telah menjadi adab budaya kita. Sebab jika terus diterjang bangsa dan negara bisa bertemu nasib sial.

“Jadi intinya, kita sebagai warga negara Indonesia yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa meyakini doa bersama pada 01 Oktober tepat dihari meninggal 7 Pahlawan Revolusi ini, sedikit banyak akan dapat menghapus atau meringankan nasib sial agar rakyat, negara dan pemerintah RI senantiasa selamat sentausana dan senantiasa dalam lindungan Berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa. Inilah yang kita harap-harapkan. Indonesia jaya lestari selama-lamanya,” terang Pria yang juga Ketua DPC PCTA Indonesia Kediri ini.

Rencananya Ndalem Pojok bersama Lesbumi PCNU Kedir bersama-sama akan mengajukan permohonan kepada Presiden Jokowi. Jika Lesbumi mengusulkan soal 01 Oktober 1965 sebagai Hari Bergabung Nasional, Ndalem Pojok akan mengusulkan 30 September 1965 sebagai Hari Perdamaian Dunia Abadi atau Hari Pancasila di Dunia. “Semoga Alloh MeridhoiNya,” harap Kus.* surya