Kisah Ki Buyut Kriyan (KH Anwarudin) Santri yang di Usir dan Menjadi Wali

Cirebon -menaramadinah.com- Diantara Santri Kyai Guru, selain Kyai Sholeh Darat Semarang yang kelahiran Jepara, juga ada yang dari Cirebon, KH Anwarudin Yang Terkenal dengan Ki Buyut Kriyan, Buyut Kriyan ini dulunya sebelum mengenyam pengajian terhadap Kyai Guru di Usir dari Pesantren, apa pasalnya ?

Pada suatu hari, Kyai Asy’ari pergi ke sebuah kebun untuk memetik buah kelapa. Setelah sampai di kebun, kemudian beliau melihat ke kanan dan kiri untuk memastikan tidak ada orang yang melihatnya, lalu beliau pun memanggil pohon kelapa yang akan dipetik buahnya itu. Dengan izin Allah, pohon kelapa itu pun melengkung mendekat ke arah beliau. Maka, beliau pun dengan mudah memetik beberapa buah kelapa yang berada di dekatnya tanpa memanjat pohonnya.

Tak disangka, ada salah satu santri beliau yang bernama Anwaruddin (KH. Anwarudin Cirebon) yang melihat kejadian itu. Dan Beliau juga mengetahui keberadaan santrinya itu saat kejadian itu terjadi. Beliau pun memanggil santrinya itu dan berkata, “Kamu boleh tahu kejadian tadi, tetapi jangan kamu ceritakan kepada orang lain sebelum aku meninggal dunia”. Lalu santrinya pun menjawab sambil menganggukan kepala, “Nggeh kyai”.

Tidak itu saja, Kyai Guru menyuruh Anwar untuk pulang ke kampung halaman nya. Betapa sedih hati Anwar, namun terhadap Guru maka tak ada lain kecuali sami’na wa atho’na, namun Anwarudin memohon agar di akui sebagai murid dengan syarat apapun, dan setelah pulang kampung di izinkan untuk bisa mengikuti pengajian kepada Kyai Guru,
Kyai Guru menerima permintaan Anwarudin atau Wali Kriyan tersebut, akhirnya pulanglah Anwarudin ke Cirebon,

Dan Justru setelah di cirebon, Kyai Kriyan dipercaya oleh masyarakat dan diantaranya mulang agama dan ngimami jamaah. Tiap Hari Kyai Kriyan ngaji kepada Kyai Guru di Kaliwungu, di laju Cirebon Kaliwungu, sedang alat transportasi pada saat itu hanyalah kereta dengan jarak tempuh yang lama. Tapi Kyai Kriyan menjalaninya dengan istiqomah, Maghrib ngimami di cirebon lalu ngaji pada Kyai Guru di Kaliwungu dan Isya sudah berada di cirebon untuk ngimami jamaah sholat Isya. Ada pula kala nya, subuh ngimami jamaah di Cirebon, lalu pagi ngaji pada Kyai Guru, dhuhur sudah berada di cirebon ngimami jamaah sholat dhuhur.

Begitu di jalani oleh Kyai Kriyan (KH. Anwaruddin Kriyani ) atau yang lebih dikenal dengan nama Ki Buyut Kriyan. (isi)