Sidoarjo, Menara Madinah.com-Shalawat Li Khomsatun merupakan ijazah dari pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari kepada para santri yang pada masa itu juga sedang terjadi pageblug (wabah), beliau meminta para santrinya membaca sambil mengelilingi kampung.
Tradisi tersebut coba dilestarikan oleh Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Prasung, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, dengan mengadakan pawai obor keliling desa sambil membaca shalawat Li Khomsatun.
Acara ini dikemas dalam acara menyambut tahun baru Islam 1 Muharram 1443 H, Senin (09/08/2021) malam. Diikuti oleh pengurus PRNU Prasung beserta badan otonom (Banom), beberapa santri Pesantren Darul Hikmah, dan sejumlah warga nahdliyin setempat dengan tetap mematuhi protokol kesehatan (Prokes).
Katib PRNU Prasung Abdul Mujib mengatakan, rangkaian acara tersbut diawali dengan pembacaan Istighotsah, Shalat Tsubutul Iman dan Shalat Hajat, dilanjutkan dengan khutbah Iftitah oleh Rais. Kemudian doa bersama keliling Desa Prasung berjalan kaki dengan membawa obor sejauh sekitar empat kilometer sambil membaca Shalawat Li Khomsatun.
“Sejak diberlakukannya PPKM Darurat, PRNU Prasung melalui UPZIS LAZISNU ranting telah menyalurkan beberapa bantuan bagi Isoman berupa paket sembako dan lainnya. Ikhtiar dhohir yang telah dilakukan tersebut dikuatkan dengan instruksi dari jajaran Syuriyah untuk mengadakan riyadhoh bersama malam ini,” kata putra Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Gresik tersebut.
Ketua PRNU Prasung HM Syafi’i mengungkapkan, bahwa kegiatan riyadhoh ini sudah beberapa kali dilakukan sebagai ikhtiar batin dalam menanggulangi Covid-19. Kendati demikian, masyarakat Desa Prasung juga harus selalu mematuhi Prokes.
“Kami tetap mengimbau kepada seluruh masyarakat desa Prasung untuk mematuhi Prokes. Harapan masyarakat dengan melakukan riyadhoh dan selalu menjaga Prokes, semoga pandemi Covid-19 ini segera berakhir,” katanya.
Mustasyar Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Buduran KH Zainal Abidin saat dikonfirmasi secara terpisah mengemukakan, salah satu instruksi PCNU Sidoarjo diantaranya adalah mengimbau kader NU agar melakukan mujahadah riyadhoh sesuai dengan budaya dan kebiasaan di masing-masing rantingnya.
“Kalau gerakan batin ini dilakukan di setiap ranting secara istiqamah, maka ini menjadi hal penting dalam upaya mengetuk pintu langit agar Allah SWT segera mengambil kembali virus Covid-19 dari Sidoarjo khususnya dan Indonesia pada umumnya,” tutur Wakil Ketua dan Ketua Satgas PCNU Sidoarjo ini. (SHD )