39 Rumah dan Musalla Rusak Akibat Gempa Blitar

Pasuruan – menaramadinah.com: Sedikitnya 39 rumah rusak. Akibat gempa berkekuatan 5,9 Skala Richter pada Jumat (21/05/2021)malam, warga hingga fasilitas publik di Kabupaten Pasuruan

Kepala BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Pasuruan, Ridwan Harris mengatakan, setidaknya ada 39 rumah warga yang rusak akibat gempa di Blitar, dengan rincian 35 rumah warga di Kecamatan Puspo, 3 rumah warga Kecamatan Tutur dan 1 rumah warga Wonorejo.

Dari 39 rumah tersebut, rumah Sunatin dan Mustofa, warga Desa Pusungmalang, Kecamatan Puspo mengalami kerusakan paling parah. seluruh rumahnya roboh, untuk sementara tinggal di bangunan yang dibangun warga secara swadaya. Sedangkan puluhan rumah lainnya mengalami kerusakan sedang hingga ringan.

“Tadi warga bergotong royong membangunkan rumah bu Sunatin dan Pak Mustofa agar bisa ditempati sementara waktu sambil menunggu bantuan rehab yang akan diusulkan,” kata Harris.
BPBD Kabupaten Pasuruan mencatat ada 2 masjid di Kecamatan Puspo dan 1 masjid di Kecamatan Tutur yang juga rusak akibat gempa blitar. Bahkan, Suwarti (65) salah satu warga Dusun Manggu, Desa Pusungmalang mengalami luka ringan akibat tertimpa reruntuhan bangunan di sekitar masjid.

Menurut Harris, 1 orang korban dari Pusungmalang mengalami luka ringan dan lebam pada bahu Kiri, dan untuk selanjutnya telah berobat ke pijat urat di Kecamatan Gondangwetan.

Atas kejadian yang menimpa warga Kecamatan Puspo, Tutur dan Wonorejo, Pemkab Pasuruan telah memberikan bantuan kedaruratan yang bisa digunakan langsung. Kata Harris, bantuan berupa sembako, terpal, alat tidur dan sudah didistribusikan melalui kecamatan setempat.
“Rata-rata bangunan yang rusak, kontruksinya menggunakan kontruksi yang sederhana, sehingga pas ada guncangan, langsung bereaksi. Rata-rata juga dari batako. Kita lakukan assesment biar tahu berapa kerugian dan taksiran nilai yang akan digunakan untuk merehab rumah warga,” tutupnya. (aza)