Keraton Kanoman Cirebon Menggelar Tradisi Garebek Syawal

Cirebon -menaramadinah.com- Keraton Kanoman Kota Cirebon, Jawa Barat, menggelar tradisi Grebeg Syawal atau Garebek Syawal di kompleks pemakaman Sunan Gunung Jati, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon. Kamis (20 Mei 2021).

 

 

Garebek Syawal merupakan tradisi jiarah yang dilakukan keluarga keraton terhadap leluhurnya.
Patih Keraton Kanoman Cirebon Pangeran Patih Raja Muhammad Qodiran mewakili Sultan Kanoman XII Pangeran Raja Muhammad Emirudin memimpin tradisi Garebek Syawal.

Keluarga Keraton Kanoman Cirebon menggelar tahlilan dan doa bersama di ruangan pesarean Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati, makam para sultan dan ratu, serta leluhur lainnya. Sementara itu, masyarakat di izinkan untuk mengikuti tahlilan dan doa bersama di pintu Pasujudan.

Setelah menggelar tahlilan dan doa bersama, keluarga Keraton Kanoman Cirebon menggelar makan bersama dan dilanjutkan keluarga keraton bersedekah melalui surak atau saweran uang koin ke masyarakat atau pejiarah .

Tradisi Garebek Syawal tahun ini berbeda dengan sebelumnya. Pihak Keraton Kanoman Cirebon membatasi jumlah keluarga yang ikut berjiarah. Sehingga, tradisi Garebek Syawal tahun ini tak seramai tahun-tahun sebelum pandemi COVID-19.

“Perbedaan tahun ini dan sebelumnya itu adalah soal kuota, kita membatasi kehadiran.
Dulu memang luar biasa. Kita menghargai aturan pemerintah penanganan COVID-19,” kata Patih Keraton Kanoman Cirebon Pangeran Patih Raja Muhammad Qodiran kepada awak media usai berjiarah. “Kita melakukan pembatasan, menghargai aturan pemerintah,” imbuh dia.

Grebeg Syawal merupakan simbol dari rasa syukur dengan mendoakan para leluhur khususnya Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunungjati. Grebeg Syawal adalah warisan tradisi yang sudah ada dari dulu, pertama kali dicontohkan Sunan Gunung Jati.

Tradisi ini bermakna mengingat dan meneladani riwayat leluhur, terutama raja-raja Keraton Kanoman yang dimakamkan di Gunung Sembung, Astana, Gunung Jati.

Prosesi dimulai dari memasuki Lawang Sanga (sembilan pintu), di antaranya Lawang Penganten dan Pintu Pasujudan, hingga ruang Pasarean yang khusus hanya boleh dimasuki oleh keluarga dan kerabat Kasultanan Kanoman.

Grebeg Syawal pun bermakna sebagai ungkapan rasa syukur Sultan Kanoman XII, Sultan Raja Muhammad Emirudin dan para Keluarga Besar Keraton Kanoman kepada Allah SWT.

Sebab, sudah memberi umur panjang, yang senantiasa memberikan kekuatan Iman, Islam, untuk menjalankan ibadah puasa Ramadan sampai pada perayaan Idul Fitri (1 Syawal) dan puasa Syawal selama enam hari. (isi)