Hadiri Buka Puasa Bersama dan Muscab ke 1 IKAPMII Bekasi, H.M Nur Purnamasidi: Diaspora Kader, Tinggalkan dan Buang Filosofi Gerakan Katak

Bekasi, 1 Mei 2021-menaramadinah.com-Puasa di tengah Pandemi Covid 19 memberikan energi untuk lebih mengoptimalkan lagi kepekaan dan kepedulian terhadap sesama. Rasa lapar dan dahaga mengingatkan bagaimana penderitaan mereka yang papa, yang dalam keseharian mengalami kesulitan menjalani kehidupannya.

Dalam satu bulan ke depan kita bisa ikut merasakan itu semua. Tidak hanya menahan lapar dahaga, tetapi lebih dari itu juga mengendalikan emosi, melatih kesabaran dan yang lebih utama adalah menebar kemanfaatan dengan saling berbagi dan peduli.

Momentum puasa bila diibaratkan mesin, tubuh kita akan kembali diformat, di instal ulang agar secara fisik metabolisme tubuh kita kembali normal dan stabil. Sedang secara Ruhani memberikan penguat agar terasah sensifitas untuk tidak semata disibukkan dengan mengejar materi, tetapi juga kepekaan terhadap lingkungan sosial.

Untuk kemudian secara simbolik terimplementasi melalui zakat fitrah sebagai ejawantah atau perwujudannya. Nilai – nilai serta pesan spiritual itulah yang harus menjadi kesadaran bersama. Ungkap H. Muhamad Nur Purnamasidi, DPR RI Fraksi Partai Golkar Dapil Jatim IV Jember Lumajang di acara Buka Puasa Bersama dan Musyawarah Cabang (Muscab) Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKAPMII) ke-1 Bekasi yang di gelar Sabtu, 1 Mei 2021 di Aula Gedung PC NU Bekasi.

Lebih lanjut, Alumni Fisip Universitas Jember ini memberikan pandangannya terkait Diaspora Kader Pergerakan. Melalui momentum Muscab pertama menjadi penting untuk selain regenerasi kepemimpinan, juga medium untuk merumuskan berbagai agenda strategis ke depan.

Salah satunya bagaimana distribusi kader melalui pengkaryaan diberbagai sektor kehidupan. Dalam konteks itu, sudah seharusnya kita hentikan dan buang jauh-jauh pola gerakan distribusi dan aktualisasi kader dari filosofi ‘gerakan katak.” Apa itu? Menjilat yang atas, menyikut kiri kanan, dan menginjak yang bawah.

Gerakan institusional/kelembagaan IKA PMII secara sistematis, terstruktur dan proyeksi dengan tahapan terukur menjadi penting, tidak bisa dilakukan secara sporadis, apalagi parsial. Hanya karena momentum hajat Pilkada misalnya. Baru melakukan konsolidasi organisasi.

Proyeksi, kalkulasi dan maping potensi kader menjadi signifikan. Disinilah pentingnya big data potensi kader pergerakan, khususnya di kota Patriot Bekasi.

Tantangan ke depan dengan Teknologi Disruptif meniscayakan persebaran kader dengan kolaborasi, konektivitas, berjejaring dalam koridor kepentingan yang lebih besar.

Distribusi kader pergerakan harus berdasar pada filosofi lebah, dimanapun, dalam situasi apapun senantiasa menebar kebaikan dan kemanfaatan. Nilai Dasar Pergerakan menjadi parameter yang dijadikan patokan.

Kekuatan pergerakan itu pada silaturrahim yang positif, yang saling menopang menguatkan, saling membesarkan. Dan rintisan itu bisa dimulai dengan membangun pondasi kokoh dalam bidang ekonomi melalui kewirausahaan secara profesional. Paparnya penuh semangat.

Hadir dalam acara tersebut Ketua Umum Pengurus Besar IKA PMII H. Muqowam. (Om Iyan)