Perusak Perusak Kebahagiaan ( Jeritan Hati Suami )

Oleh : Yahya Aziz.

Dunia perselingkuhan paling dramatis menurut kami adalah peristiwa malam hari 24 Maret 2021 pukul 19.30.
Peristiwa penggebrekan perselingkuhan sesama anggota POLRI yaitu polwan Bripka ARP dengan Aiptu MM.
Yang memimpin misi penggebrekan yaitu Brigadir MD yang tiada lain adalah suami sah dari Bripka ARP, dibantu beberapa teman kepolisian.
Brigadir MD sudah mencurigai selama 2 tahun bahwa istrinya serong, menghianati cintanya….tapi belum punya bukti.
Tanggal 24 Maret 2021, Bripka ARP minta izin suami dinas di Pati Jawa Tengah.
Tapi mobil yang dikendarai istrinya (yang dipasang JPS) oleh suaminya berlaju di sebuah Hotel di kota Semarang.
Sungguh betapa hancurnya hati Brigadir MD, melihat istri sahnya berduaan dengan lelaki lain yang juga anggota POLRI.
Inilah isi dunia, kalau tidak punya iman, penghianatan cinta terhadap keluarga.
————————————-
Imam Alhakim berkata : “Dunia adalah tempat angan angan, ajal yang selalu mengintai, setan yang selalu membuat ricuh, harapan yang menyeret kendali. Jika ia membujukmu engkau pasti terpedaya olehnya”
Sedangkan Amir Bin Qais berkata : “Setiap orang yang terlalu cinta duniawi, akan berjalan pada kegelapan”.
Dua (2) pesan ulama besar terkenal pada zamannya, memberi nasehat pada zaman now, di saat manusia banyak yang galau, risau dan banyak masuk rumah sakit jiwa. Kini kita diajak instropeksi diri untuk mengenali perusak perusak kebahagiaan sejati.
Secara garis besar perusak perusak kebahagiaan itu ada 3 : 1. Mencintai dunia berlebihan dan syahwatnya,
2. Senang berdusta,
3. Bergelimang dosa dan maksiat.
Jika 3 hal di atas Anda senang melakukan itulah penyebab penyebab kebinasaan. Jika Anda terlalu mencintai dunia, Anda akan menjadi budaknya, mengikuti segala kemauannya, maka hidup Anda akan tergadaikan oleh kesenangan semu penuh fatamorgana. Anda pasti akan menyesal.
1. Mencintai Dunia dan Syahwatnya.
Seseorang yang mudah tertipu oleh dunia karena kenikmatan yang ditawarkan olehnya, padahal kenikmatan duniawi sangat sedikit jika dibandingkan dengan kenikmatan akhirat.
وما الحياة الدنيا إلا متاع الغرور
“Kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan semu yang menipu” (QS :3:185)
Ayat di atas menjelaskan tentang kenikmatan dunia yang menipu. Dunia hanyalah sesuatu yang sangat rendah, fana dan amat kecil dibandingkan kehidupan akhirat. Banyak contoh manusia tertipu oleh indahnya dunia :
A. Raja Fir’aun tertipu oleh kenikmatan KEKUASAAN yang berbuat semena mena, pada akhirnya mati tenggelam di laut.
B. Raja Qorun tertipu kenikmatan HARTA, enggan hidup berbabagi dengan kaum du’afa pada akhirnya meninggal tenggelam di perut bumi bersama seluruh hartanya.
C. Barshisha tokoh agama Bani Israil, tertipu kenikmatan duniawi, berselingkuh dengan WANITA CANTIK, dan meninggal terpedaya oleh rayuan iblis dalam keadaan kafir. (Baca buku Taubatnya Peselingkuh bab 2)
Itulah contoh contoh manusia yang tertipu indahnya kenikmatan duniawi… Maukah kita juga tertipu dan terpedaya oleh iblis ?
Na’udzubillah min dzalik…
2. Senang berdusta.
Salah satu perusak kebahagiaan adalah berdusta. Ia merupakan perbuatan tercela, dosa yang buruk dan ucapkan yang keji.
ويل يومئذ للمكذبين
“Kecelakaan yang besarlah pada Hari itu bagi orang orang yang berdusta” (QS 77:15)
فنجعل لعنت الله على المكذبين
“Maka kami minta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang orang yang berdusta”. ( QS 3:61)
Pada ayat pertama Allah mengancam orang yang berdusta dengan redaksi ALWAIL, kecelakaan atau adzab. Sedangkan pada ayat kedua, Allah swt mengancam orang yang berdusta dengan laknat atau dijauhkan rahmat oleh NYA.
Berdusta tidak akan ada pernah kebahagiaan. Hancurnya rumah tangga 100% karena tidak ada kejujuran pasangan suami istri. Jika Anda dusta terhadap pasangan Anda, hanya menutupi perselingkuhan Anda. Dijamin hidup Anda tidak akan bahagia.
Jika Anda diberi Amanah jabatan tinggi Anda dusta dan melakukan korupsi, hidup Anda tidak tenang karena K P K mengincar Anda.
La Takdzib 3x, jangan berdusta 3x begitulah pesan Nabi Muhammad saw kepada sahabatnya yang ingin hidup bahagia.
3. Senang Bermaksiat.
Di antara yang merusak kebahagiaan sejati adalah bermaksiat dan hobi berbuat dosa. Menyikapi hal ini Imam Ibnul Qoyyim Aljazuli berkata : “Perbuatan maksiat dan dosa akan berdampak sangat buruk yaitu membahayakan hati dan jiwa, baik di dunia maupun di akhirat.
Salah satu dampak buruk maksiat adalah adalah terhalangnya ilmu. Ilmu adalah cahaya yang diberikan oleh Allah ke dalam hati. Kemaksiatan akan memadamkan cahaya Nya.
Imam Syafi’i berkata :
شكوت إلى وكيع سوء حفظي
فارشدني إلى ترك المعاصي
فاخبرني بأن العلم نور
ونورالله لا يهدي بالعاصي
“Aku mengadu kepada guru Waki’ tentang buruknya hafalanku”
“Dia memberi petunjuk untuk meninggalkan maksiat”
“Dia mengatakan bahwa ilmu itu cahaya, dan cahaya Allah tidak diberikan kepada orang yang hobi maksiat”
Dampak lain dari rajin berbuat dosa adalah terhalangnya rizki. Yaitu rizki ketenangan dalam hidup, timbulnya kegelapan dalam hati dan hidupnya pasti menderita.
Kepada Allah lah tempat memohon taubat dan berlindung. Semoga…..
Pelajaran Dari Kisah Nyata Di atas adalah :
1. Perusak kebahagiaan adalah : Mencintai dunia berlebihan beserta sahwat nya, senang berdusta dan bergelimang dosa maksiat.
2. Orang yang rajin berbuat dosa akan hilang aura cahaya wajahnya
3. Nabi Nuh, Nabi Luth dihianati oleh istrinya, maka di zaman sekaramg juga banyak istri durhaka terhadap suami.
4. Salut kepada kesabaran Brigadir MD yang melihat sendiri istrinya berselingkuh dengan lelaki lain, hanya senyum tanpa kekerasan tangan, tapi saya yakin hatinya hancur…. JERITAN HATI SANG SUAMI.
5. Untuk Bripka ARP, nasi telah menjadi bubur…minta maaf lah pada suami, apalagi di bulan suci romadlon ini..
6. Apapun kejahatan kita lakukan, Allah swt yang akan membongkarnya.
7. Berselingkuh hanya nikmat sesaat, tapi yang lebih kejam adalah hukum sosial sampai akhir hayat…
8. Yang kasihan adalah putra putri dan seluruh keluarganya menanggung rasa malu.
Semoga keluarga kita dilindungi Allah swt dari godaan perselingkuhan…
Na’udzubillah Min Dzalik

Barakallah…Waallah ‘alam blsshowab
# Penulis menara Madinah com dan Buku Taubatnya Peselingkuh#