Aja Dumeh

Oleh : Erwan Widyarto.

‘Aja dumeh’ atau jangan mentang-mentang tidak sekedar menganjurkan ‘orang yang lebih’ untuk tidak pamer kelebihannya kepada ‘orang yang kurang’.

Orang juga sering mengartikan ‘aja dumeh’ dengan anjuran untuk berlaku sopan atau hormat kepada yang kurang dari dia agar orang tidak tersinggung.

Arti ‘aja dumeh’ lebih dari sekedar anjuran berperilaku hormat. ‘Aja dumeh” menganjurkan agar orang peduli kepada orang lain. Kalau kita mempunyai kelebihan, misanya kekayaan, kekuasaan dan ilmu, maka gunakanlah itu untuk membantu orang.

Sikap ‘aja dumeh’ didasarkan pada kenyataan bahwa jalannya kehidupan itu bagaikan roda yang berputar. Setiap titik pada roda akan mengalami perubahan posisi, dari bawah ke atas dan dari atas ke bawah.

Pada waktu kehidupan kita di atas, jangan lupa bahwa pada saatnya nanti akan berputar dan berada di bawah.

Dengan demikian, nasihat ‘aja dumeh’ juga memberi makna agar orang tidak lupa hari esok. ‘Aja dumeh’ kaya lalu boros, tidak menabung untuk hari esok. ‘Aja dumeh’ berkuasa lalu tidak ingat hari pensiun yang tanpa kekuasaan.

Kalimat singkat tetapi mempunyai arti yang begitu luas. Bagi orang jawa kata tersebut mengandung filosofi yang tinggi untuk dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

‘Aja Dumeh’ mengandung arti bahwa kita (manusia) janganlah selalu membangga-banggakan apa yang telah dimiliki baik berupa ketenaran, harta benda, pangkat / jabatan, kecantikan, ketampanan, dan masih banyak lagi yang bisa dijadikan contoh.

Semua itu tidaklah kekal.

#selfreminder #katabijak #petuah #pepatahjawa #jawabijak #ajadumeh #ojodumeh #jogja #hurufjawa #juraganerwan