KPSN Berpetualang Ke Empat Destinasi di Lereng Gunung Wilis,Bertemu Seorang Pertapa di Makam Wali Ngliman Gedung Kulon

Nganjuk.MenaraMadinah.Com,Dari hari ke hari semakin banyak situs bersejarah di Kabupaten Nganjuk yang telah dikunjungi Komunitas Pemerhati Sejarah Nganjuk(KPSN) dalam agenda blusukan sejarah.


Pada Minggu 17 Januari 2021,sebanyak 10 anggota KPSN termasuk Mas Ujang Wilwatikta sebagai koordinatornya mengadakan kegiatan blusukan sejarah ke empat destinasi dalam kawasan lereng Gunung Wilis Sawahan yaitu Makam Wali Ngliman Gedung Kulon,Gedung Pusaka Ngliman,Makam Wali Ngliman Gedung Wetan,dan Situs Condrogeni.
Di area maqbaroh Wali Ngliman Gedung Kulon ,para anggota KPSN bertemu dengan seorang pertapa yang telah kondang melalui media sosial bernama Ki Hamzah yang berasal dari Tulungagung .Dia pernah bertapa selama bertahun -tahun ,berpindah-pindah dari satu lokasi ke lokasi lain dan pernah bertapa di puncak Gunung Wilis dalam kurun waktu yang lama .
Mas Ujang Wilwatikta tidak menyia-nyiakan kesempatan langka tersebut, maka dia mengajak sang pertapa untuk berfoto bersama.
Selanjutnya,KPSN menuju Gedung Pusaka Ngliman yang didalamnya terdapat pusaka-pusaka peninggalan Ki Ageng Ngliman Gedung Kulon, misalnya Kiai Kembar, Kiai Jogo Truno,dan Kiai Betik.

Beberapa wujud pusaka tersebut ada yang berupa wayang. Sayangnya,mereka tidak dapat memasuki Gedung Pusaka Ki Ageng Ngliman sebab juru kuncinya sedang tidak berada di lokasi.

Akhirnya,mereka hanya bisa melihat benda-benda pusaka peninggalan Ki Ageng Ngliman lewat kaca.
Para anggota KPSN tidak lupa untuk berkunjung pula di Makam Wali Ngliman Gedung Wetan.Disana mereka berziarah, mengamati kondisi sekitar makam yang terdapat banyak tumbuh-tumbuhan ,dan berfoto bersama.

Destinasi berikutnya dari blusukan sejarah KPSN di lereng Gunung Wilis adalah Situs Condrogeni yang terletak sebelum Air Terjun Sedudo.Untuk menuju situs yang berkaitan erat dengan Kerajaan Majapahit tersebut jaraknya 3 kilometer dari pertigaan.

Istilah Condrogeni diambil dari nama seorang patih Kerajaan Ngatas Angin yang dipimpin oleh Raden Condromowo.

Situs yang bernuansa klasik dan sakral itu dipakai sebagai tempat melaksanakan suatu ritual keagamaan di masa lampau dan di masa sekarangpun masih ada beberapa orang ataupun warga yang memanfaatkannya untuk aktivitas yang sama.

Dari keterangan Mas Ujang Wilwatikta,di Situs Condrogeni terdapat arca megalitik berwujud Dwarapala.Disana terdapat pula menhir dan umpak.Terbagi menjadi dua bagian ,bagian atas dan bawah .

“Dalam blusukan sejarah KPSN di lereng Gunung Wilis ini kami mendokumentasikannya dalam video,selain tentunya foto-foto. Untuk acara blusukan berikutnya,KPSN akan berkunjung ke wilayah Nganjuk bagian barat yaitu ke daerah Wilangan”, ujar Ketua KPSN Mas Ujang Wilwatikta yang punya hobi berwisata kuliner dan jalan-jalan ke tempat bersejarah ini.@Bro-J19012021