Oleh : Gus Ulil Abshar Abdalla.
Engkau menyebutnya
Yesus anak Tuhan
Aku menyebutnya
Isa anak Maryam
Tetapi iman ini, wahai temanku
Bukanlah tembok tebal
Yang akan memisahkan persahabatan.
Kita toh manusia
Yang tinggal di tanah yang sama
: INDONESIA.
Aku menyertai kegembiraanmu
Karena kelahiran Yesusmu
Karena terbitnya bintang berkilau
Isa putera Maryam
Di ufuk timur.
Aku menyertai suka-cita
Tiga orang majusi itu.
Mereka, dengan agak cemas,
Mencari di mana bayi suci itu
Ingin membawa persembahan
Tanda kegembiraan
: emas, kemenyan, dan mur.
Aku ingin menyertai keriaanmu
Dan biarkan aku memberi salam
Pada putera Maryam itu:
Was-salamu ‘alayya yauma wulidtu
Wa yauma amutu wa yauma ub’athu hayya.*
Jatibening, 25/12/2020
* Kutipan dari sebuah ayat dalam Qur’an (Surah Maryam, ayat 33). Terjemahannya: Dan kedamaian bagiku, saat aku lahir, saat aku mati, dan saat aku dibangkitkan (kembali).