
SETIAP LEBARAN
1.
Setiap kali lebaran menjelang, seperti memasuki ambang pagi dan kepalaku menjelma gugusan dusun paling sunyi
Tak terdengar lagi kicauan kutilang,
juga jerit jangkrik di semak ilalang
Kosong dalam atmosfir keheningan, kepalaku serasa dipenuhi penyesalan
Penyesalan atas bertumpuk-tumpuk
laku culas dan kesalahan yang tak habis-habis kukembang-biakkan
2.
Selalu begitu, setiap lebaran datang,
selalu begitu.
Kurampok ampunanmu, tapi sesaat kemudian, kuproduksi lagi kesalahan demi kesalahan
Barangkali karena aku masih manusia, maka takkan pernah selesai dengan dosa
5 Juni 2019