KH Hasyim Muzadi : Ketokohannya, Pemikirannya tentang Ke-Indonesiaan & Politik Kebangsaan

Oleh : Yahya Aziz.

0
Pantaslah beliau disebut BAPAK BANGSA, perjuangan beliau sebagai ketua umum PBNU 2 periode dan WANTIMPRES berjuang dengan gigih tanpa lelah yang ingin mewujudkan Islam damai ke seluruh dunia.
Dalam beberapa dekade terakhir bangsa ini digoncang oleh fenomena perseteruan keberagaman radikal dan ekstrem. Sebagai mantan ketua umum PBNU, ia diakui sebagai sosok terdepan dalam memerangi fenomena yang diyakini akan merapuhkan sendi sendi berbangsa dan bernegara.
KETOKOHAN KH HASYIM MUZADI
Ketokohan KH Hasyim Muzadi sungguh menarik diteliti, putra kelahiran asal Tuban 8 Agustus 1944 adalah bintang bersinar terang benderang di cakrawala Indonesia. Beliau termasuk pribadi yang bersahaja haus akan ilmu. Setelah lulus dari Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) 1962, beliau belajar lagi ke Pondok Pesantren Salaf : Pesantren Senori Tuban, Pesantren Sarang Rembang 1963 dan selalu mengaji di KH Ahmad Siddiq Jember sampai 1983. Dalam bahasa kami beliau alumni pondok pesantren perpaduan Salaf tradisional dan modern.
Penguasaan bahasa Arab Inggris, kepemimpinan dan keorganisasian dia dapatkan dari Gontor dan pendalaman materi khazanah kitab kitab kuning klasik dia dapatkan di pesantren salaf tradisional. ( Tasirun Sulaiman 2017 : VII)
KH. Hasyim Muzadi merupakan kader N U yang tangguh, ketika mencalonkan ketua umum PBNU tahun 1999 di muktamar NU yang ke 30 di Pesantren Lirboyo, beliau terpilih dengan mengalahkan KH. Said Aqil Siradj yang beliau sendiri alumni Lirboyo Kediri.
Terpilihnya KH.Hasyim Muzadi yang tidak bernasab ( keturunan ) kyai sebagai ketua umum PBNU 1999-2004 dalam suksesi kepemimpinan muktamar Lirboyo, merupakan prestasi besar dimana NU sebagai organisasi keagamaan telah merubah kesuksesan kepemimpinan NU yang tidak mengedepankan nasab kyai, tetapi menitikberatkan pada prestasi, karir organisasi dan profesionalisme kandidat pemimpin NU. ( Moh.Shodiq : 2004 )
Karier keorganisasian beliau memang dari bawah :
1. Ketua Ranting NU Bululawang Malang 1964
2. Ketua Anak cabang GP Ansor Bululawang Malang 1965
3. Ketua GP Ansor cabang Malang 1971
4. Ketua PW GP Ansor Jawa Timur (1983-1987)
5. Sekretaris PWNU Jawa Timur 1987-1988
6. Ketua PWNU Jawa Timur 1992-1999
7. Ketua umum PBNU 2 periode 1999-2009
PEMIKIRANNYA TENTANG KE INDONESIAN
Demi persatuan sesama anak bangsa, suku ras dan golongan, KH. Hasyim Muzadi selalu menekankan persatuan Indonesia. Mengisi Indonesia dengan hal hal yang positif. Agama dan negara itu saudara kembar, tidak boleh dipisahkan. Agama itu juga pokok, karena ia perikehidupan kita di dunia dan akhirat.
Karena itu, agama harus dilindungi dijaga oleh negara kekuasaan. Maka dari itu tidak boleh membawa agama menabrak negara atau menggunakan negara untuk melemahkan syariat nabi Muhammad Saw.
NKRI yang berdasarkan Pancasila ditetapkan oleh ulama pada tahun 1984, haruslah diisi dengan hal hal yang KONSTRUKTIF, jangan DIDEKONSTRUSI. Kalau didekrontruksi, ruwet, ribut dan habis waktu untuk mendekrontuksi belum lagi mengisinya lagi.
Ajaran Islam akan menjadi umat yang paling unggul ketika nilai nilai islam dipraktekkan, bukan hanya dislogankan. Jangan sampai ada orang yang beranggapan kalau yang kearab araban itu pasti berpahala, padahal sama saja baik ARAB maupun non Arab kalau rusak ya sama saja ( Hasyim Muzadi 2019 )
PEMIKIRANNYA TENTANG POLITIK KEBANGSAAN
Ketika menjabat sebagai sekjend ICIS ( Internasional Conference of Islamic Scholar ) 2004-2009, dan presiden WCRP, KH Hasyim Muzadi dalam politik kebangsaan selalu berkampanye : MEMBUMIKAN ISLAM RAHMATAN LIL ALAMIN.
Tema ini sangat relevan dalam kondisi global yang anti damai, penuh kekerasan dan bahkan mendukung radikalisme. Ironisnya, kondisi global ini seolah-olah disetujui oleh dogma agama yang pro kekerasan dan anti damai.
Agama selalu diangankan sebagai penebar kekerasan dan anti damai.
Seakan akan ada stigma negatif agama penyokong perang. Seperti munculnya ISIS, sebagaian pihak menuduh Islam sebagai agama pedang dan perang.
Menyamakan Islam dengan gerakan ISIS merupakan kesalahan fatal menurut beliau. Bisa jadi Islam bukan sebagai agama RAHMATAN LIL ALAMIN, tapi agama FITNATAN LILALAMIN. (Misbahus Salam 2017)
Untuk itu hampir semua negara Asia Afrika dan Eropa dia kunjungi, pidato nya selalu membawa Islam agama damai, sejuk santun dan mencerahkan. Termasuk ketika diundang oleh Paus Yohanes Paulus 2 di Vatikan, beliau berpidato di depan tokoh tokoh agama dunia dengan memberi motivasi dan pengertian bahwa dakwah Islam itu seperti dakwah nya Wali songo yaitu cinta damai, sejuk santun dan mencerahkan.
Akhirnya seluruh dunia mengagumi dan mengakui ajaran ajaran Islam (moderat) washitiyah Nahdliyyah ala manhaj ahlussunah wal jamaah.
Kamis 16 maret 2017, beliau menghembuskan nafas terakhir… Innalilahi wa innailaihi rojiun.
Bangsa Indonesia kehilangan tokoh teladan yang mempersatukan ummat beragama dari Sabang sampai Merauke….
Dalam penelitian kami bersama pakar sejarah Gus husnu Mufid 2019 yang berjudul Para Kyai Pejuang Kemerdekaan ada 19 Kyai, apabila ada penelitian lanjutan, bisa jadi almarhum Hasyim Muzadi ini adalah termasuk kyai yang ke 20 dalam kategori Kyai pejuang dan pengisi kemerdekaan. .
Ala kulli hal, semoga segera muncul Hasyim Muzadi Hasyim Muzadi baru…… rindu tausiyah beliau…
Barakallah….
Wallahu A’lam Bissowab….
Sby, 29/09/2020
#Dosen FTK UINSA, Penulis tetap menara Madinah com dan buku Para Kyai Pejuang Kemerdekaan#
Referensi :
1. Misbahus Salam, Islam Rahmatan Lil alamin Bunga rampai Pemikiran dan aksi Hasyim Muzadi 2017, 2 Muhammad Shodiq, Dinamika Kepemimpinan NU, Refleksi Perjalanan Hasyim Muzadi, 2004, 3. Hasyim Muzadi, Islam Sejati Islam Dari Hati, 2019, 4. Muhammad ghozi fatih, Keping cerita Kyai Hasyim Muzadi, 5. Tasirun Sulaiman, KH Hasyim Muzadi sang peace maker, 2017, 6. Yahya Aziz dan Husnu Mufid Para Kyai Pejuang Kemerdekaan 2019