Curhat Mas Singgih Sutoyo Pasca Operasi Patah Tulang di Era Pandemi Covid 19

Menjalani operasi di Rumah Sakit pada Era Pandemi Covid 19 memang berbeda jauh jika dibandingkan sebelum ada Virus Corona. Benarkah itu.  Berikut ini Curhat Mas Singgih Sutoyo usai menjalani operasi patah tulang di Rumah Sakit Sanglah Denpasar Bali.

Alhamdullilah kemarin saya diperbolehkan pulang ke rumah setelah Selasa 30 Juni lalu menjalani operasi patah lengan di RSUP Sanglah Denpasar.

Maturnuwun kepada sedulur2ku, sahabatku, tmn2ku yang memberikan doa dan dukungan untuk menjalani operasi di tengah2 situasi pandemi covid-19. Mudah2an diabtara kita semuanya sehat tidak sakit apalagi perlu operasi. Situasi pandemi bila sakit atau operasi menjadi rumit dg protokol kesehata yang sangat ketat.baik bagi pasien ataupun tenaga medis.

Menjalani serangkaian tes lab, rongsen, torak, jantung, swab hingga anestasi. Ada ketidak nyamanan bahkan kekhawatiran dr semua orang, masuk RS ketat, pemeriksaan ketat, pelaksanaan operasi ketat. Bahkan di RSUP Sanglah ada surat edaran dr direktur untuk melakukan penundaan pelaksanaan operasi selama covid, kecuali operasi sangat urgen.

Saya juga termasuk mengalami penundaan, meski akhirnya harus ngotot bahwa pihak RS tidak boleh melakukan diskriminasi pelayanan terhadap pasiennya yang membutuhkan pertolongan.

Tidak harus ada ketakutan2 yang berlebihan hingga paranoid bagi pasien dan pihak medis. Bila ini terjadi berpotensi menimbulkan.maladministrasi karena bertentangan dg UU Kesehatan dan Permen Kesehatan. Saya terpaksa menyampaikan hal tersebut kepada pihak Humas dan Direktur RSUP Sanglah.sekaligus menunrunkan beberapa tulisan di media.

Alhamdullilah, tiga hari kemudian saya diberitahu untuk menjalani operasi setelah lama proses rumit dan menunggu jadwal yang tidak menentu.

Husnu Mufid

Jurnalis Citizen