By : Prof Mahmud Mustain, Guru Besar Teknik Kelautan ITS
Terasa mulai menggejala adanya orang tua yang dititpkan di panti jompo oleh putra-putri kandungnya. Hal ini berarti berkurangnya realisasi berbakti (Birrul Walidain) kepada kedua orang tua atau ibu bapak. HR. Bukhari dan Muslim yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
أحب الأعمال إلى الله الصلاة على وقتها ثم بر الوالدين ثم الجهاد في سبيل الله
“Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah shalat pada waktunya, kemudian berbakti kepada orang tua, kemudian jihad di jalan Allah.” Artikel ini menganlisis bagaimana amaliyah terhadap sesama manusia bisa berderajat tinggi.
Ibadah secara vertikal jelas berarti satu-satunya hanya kepada Allah SWT. Sedangkan secara horisontal ya berbuat baik terhadap makhluq Allah SWT. Misalkan makhluq ini kita kelompokkan hanya menjadi dua, manusia dan lainnya. Maka berbuat baik tertinggi nilainya adalah kepada manusia yang menjadi ibu dan bapaknya. Sedangkan ibadah vertikal tertinggi nilainya adalah sholat.
Berbuat baik kepada selain Allah SWT tertinggi nilainya adalah kepada kedua orang tua yakni ibu dan bapak. Hal ini sangat logis sebab keduanya adalah manusia selain Nabi Muhammad SAW yang paling berjasa kepada kita sebagai anak kandung. Allah SWT memberikan derajat yang sangat tinggi kepada kedua orang tua tersebut di hadapan putra-putri kandungnya. Logika sehat bisa membenarkan dan merasakan betapa besar jasa beliau berdua. Sehingga keterlaluan bila ketika dewasa begitu tega menitipkan di panti jompo.
Perihal yang terpenting adalah mari kita pertahankan kultur birrul walidain di bumi nusantara ini, jangan sampai tertulari oleh kultur yang kurang hormat kepada kedua orang tua kandung. Hal ini tidak hanya karena mempertahankan kultur baik, tetapi ini perintah Allah SWT. Sungguh ini perlu dicamkan sedalam-dalamnya, jangan sampai kita diremehkan anak-anak kita lantaran kita tidak pecus menghormati orang tua kita. Semoga kita bisa meningkatkan birrul walidain aamiin.
Semoga manfaat barokah selamat aamiin.
🤲🤲🤲
Surabaya,
13 Jumadil Ula 1447
atau
04 November 2025
m.mustain