WARGA DEDA BAKUNG, UDANAWU, BLITAR MEMPERTANYAKAN BANSOS COVID 19 YG DIRASA TIDAK MERATA DAN TIDAK ADIL PEMBAGIANNYA

Blitar, menaramadinah.com, 22 maret 2020. Bertempat di aula Kantor Desa Bakung, kec Udanawu kab. Blitar, terjadi aksi “unjuk rasa.”
Puluhan warga swtempat, mewakili seluryh warga desa, didampingi Tim LP KPK KOMCAB, BLITAR( Siswanto, sholehudin), nekad menanyakan dengan ngruduk bale desa, menanyakan BANSOS PENANGGULAMGAN DAMPAK COVID 19, yg dirasa diterima warga, tidak Adil dan tidak Merata dan sangat janggal.


Koordinator aksi, Naryo, yg juga ketu RT 3/RW4 Dsn Tapan Desa Bakung, atas nama warga menyatakan,” warga kami menetima BANSOS tsb hanya berupa beras 15 kg, bahkan ada yg hanya 10 kg, itupun dibagi untuk 2 keoala keluarga, Pak” wadulnya kepada awak MenaraMadina, com. Saat Di warung belakang, bale desa, diantara warga lain yg bergerombol.
” anehnya, justru Ibu kepala desa, dan Tokoh masy. Mb Jamilun justru menerima lebih dari itu, ( senilai Rp.200.000,- red)”.

)
Disertai Warga yg datang, awak media dan LPKPK KOMCAB BLITAR, lalu mengkonfirmasi kepada tim, yg dihadiri lengkap unsur dari MUSPIKA se Kec. Udana H. Ansori yg bertindak mewakili Tim, membantah keluhan warga tsb, dgn mencoba memberi penjelasan kepada semua yg hadir.
“. .tidak benar Mas. Bantuan yg bersver dari APBD, yg pendataannya di handle oleh tim Pemda kab blitar tsb, senilai 200.000…lenfkap berupa sembako: beras, samvel pecel, roti kaleng, masker…semua berdasarkan by name by data….tim desa/ kecamatan udanawu tidak ada kesempatan otak atik data…lha klo ternyata, ibu Kafez dan mb Jamilun yo menerima senilai Rp200.000 ya kami tidak tahu, siapa yg memasukkan data tsb.pihsk ksmi hsnya membantu menyalurkab sesuai by name by data, dan ada Berita acara nya mas”
” jadi tidak benar BANSOS tsb diterima warga yg berhak hanya berupa beras 10-15 kg, yg itupun dibagi masing2 untuk 2 KK? ” pancing Siswanto n Sholehudin, LPKPK Blitar.


Tidak benar itu, di mana coba, siapa yg menerima hanya segitu?…jadi begini mas, BANSOS PENANGGULAN DAMPAK COVID 19 tsb sebenarnya banyak sumbernya, ada yg lewat KEMENSOS: program PKH, BLT ( bantuan pemerintah Pusat) DAN BANSOS yg bersumver dari APBD Daerah, ..senilai Rp.150.000, 200.000 hingga 600.000 ….tetapi yv batu turun dan di masalahkan warga tsb adalah yg bersumber dari BANSOS APBD KAB BLITAR…” Jelas H.Ansyori. Sementara Kades Bakung, Mohammad Sogib hanya diam dan sedukit gelisah.
” Bukankah msh ada sumber lain yg boleh dan justru iru sdh siap dananya di Rekening Desa, untuk menanggulangi Dampak COVID 19? Yakni ADD dari APB DES masing2? ” tanya awak medi

Betul Pak, akan tetapi pihak Desa maupun Aparat Kecamatan bel berani itu melangkah BANSOS BLT Desa yg ber sumber ADD di karenakan bel turunya Juklak Juknis, yg menjadi Dasar Hukum kami, ” timpal wakil dari Aparat Kecamatan Udanawu.
“Bukankah Surat Edaran kementrian terkait sdh ada?” awak media mendesak
” iya, tapi Surat Edaran Bupati, yg mendasari perubahan APBDes belum ada pak, lha klo ksmi melangkah lebih dulu, justru bumersng terutama bagi Kepala Desa… dan saya kira belum ada satupun Pemerintah Desa yg veraniboake ADD untuk Dampak COVID 19, kareba proses regulasinya blum jelas bagi kami..mongo ini di konfirmasi ke Pemda, tahapan yg musti di lalui jika, menggunakan sumber Dana ADD”
“Jadi yg sdh turun dan terdistribusi iru msh dari BANSOS APBD Kab Blitar, senilai Rp.200.000 tsb, yg di Umek oleh sebagian warga yg merasa tidak puas tidak merata…ya memang tidak banysk utu tidak sesuai kebutuhsn yg ada Pak,” jelas wakil dari Kec. Udanawu. ” sebenarnya kami ya cukup pusing dibuatnya lo Pak, Informadi terlalu ceoat masuk ke Warga, sementara regulasinya dibawah belum siap, maunya warga, hari ini dapt berita dari mensos dari TV, yo vesoknya langsung dapt bantuannya, ya pusing Pak, ” pungkasnya.
Sementara, tokoh Pemuda setempat, Toha dkk, merasa tidak puas dgn semua penjelasan Pihak tsb,” Aneh mas, …sepertinya ini senua sdh di setting, dinondisikan, seakan akan tidak terjadi masalah, padahal di tengah tengah warga nasy. Sudah UMEK, justru Kades kami tsb, Muhamad Sogib lo Psk. Itu diem saja…gak jomentvblas coba, itu Ansori dan pigak jec terlslu mendominasi pembicaraan…ini tetep aneh mas, janggal. …kami sdh merasa jangal mulai td msl, warga yg sedianya cyjup banyak untuk unjuk rasa, ada wakil tiap2 RT, di gbosi oleh Kafes sejak td malam, dgn ancaman, tidak akan dapat bantuan kalo sampek ksmi mengerahkan massa banyak untuk aksi hari ini…hemmm… keluh tojohvpemuda tsb kepada awak media
Sebenarnya, oemerintah pusat sdh banyak mengeluarkan regulasi, demi penanggulangan Dampak COVID 19 ini, tapi regulasi dsn operator level bawah, ygvmenyebar sampek oelosok Desa seperyinya belum siap, ubtuk bertindak cepat demi ke SELAMATAN JUTAAN warga yg tekena Dampak COVID 19 ini…Semangat prmerataan bantuan yg adil dan merata, belum terwujud hingga hari ini.

( Ki Jontor/Sholehudin, menara madinah.com)