Ramadhan : Kurikulum Madrasah Kehidupan

Oleh : Yahya Aziz


Marhaban ya Ramadhan 1441 H/24 April 2020, marhaban ya Syahrul Qur’an ya Syahrul Nur… Insha Allah nanti malam kita mulai shalat tarawih untuk menyambut besok 1 ramadhan 1441 H.
Ramadhan tahun ini berbeda dengan ramadhan tahun tahun sebelumnya. Ramadhan dalam rangka menghadapi virus Covid 19 Corona. Ada himbauan dari N U, Muhammadiyah dan Pemerintah untuk shalat tarawih di rumah, buka puasa di rumah dan tadarus Al-Qur’an di rumah. Dalam rangka memutus rantai penyebaran virus Corona.
Hampir semua muballigh, undangan ceramah taraweh, kuliah subuh sampai imam dan khutbah Salat idul Fitri dibatalkan, ini demi kemaslahatan umat bersama.
Ya, Ramadan tahun ini memang penuh prihatin, harus penuh introspeksi diri sebagaimana doa Nabi Adam yang diabadikan dalam Al-Qur’an :
ربناظلمنا أنفسنا وان لم تغفر لنا وترحمنا لنكونن من الخاسرين
“Ya Allah ya Tuhan kami, kami termasuk golongan orang yang dlolim, apabila tidak Kau ampuni dosa kami dan tidak kau kasih sayangi. Kami termasuk golongan orang orang yang merugi”
Ramadhan kalau kita teliti dari huruf-huruf nya ada 5 yaitu : ر م ض ا ن : رمضان
Inilah makna KURIKULUM dalam MADRASAH ROMADON :

1. Ro : رحمة ( kasih sayang )
Kurikulum ROHMAH /Kasih Sayang. Kurikulum inilah yang diajarkan untuk semua manusia agar mempunyai sifat kasih sayang terhadap istri,anak, keluarga dan sesama. Orang yang beragama jangan dilihat porsi ibadah HABLUM MINALLAH saja. Tapi lihat juga lah porsi HABLUM MINANNAAS juga. Itulah kepedulian terhadap sosial. Sungguh sangat prihatin beberapa hari yang lalu ada jenazah korban virus Corona ditolak pemakaman nya. Kisah ini juga mengingatkan di Jakarta hanya beda pilihan jenazah tidak boleh dishalatkan jenazah karena memilih salah satu cagub DKI.
Sifat kasih sayang untuk semua manusia RAHMATAN LIL ALAMIIN, walaupun beda etnis, suku, agama dan ras.
2. Mim : مغفرة ( Ampunan )
Kurikulum MAGHFIRAH / ampunan. Inilah kurikulum spritual, bentuk pengakuan diri yang lemah dihadapan Allah SWT. Dengan ibadah shalat tarawih di rumah, qiyamullail malamnya adalah bentuk penghambaan diri hamba yang penuh lumuran noda dan dosa. Nabi Adam as dan Nabi Yunus as dijamin masuk surga, tapi masih mengaku hamba yang dosa dan dlolim serta memohon Rahmat Nya.
Sedangkan kita tidak ada jaminan masuk surga, mengapa enggan memohon Rahmat ampunan Nya. ?
لااله الاانت سبحانك انى كنت من الظالمين
“Tiada Tuhan selain Engkau ya Allah, Maha suci Kau, sesungguhnya kami termasuk golongan orang orang yang dlolim”
Jika Allah maha pengampun, mengapa kita enggan memaafkan kesalahan orang lain ?
Minta maaf itu mudah, tapi memaafkan kesalahan orang lain itu kadang yang sulit.
3. Dlo’ : ضمين ( Tanggung Jawab )
Kurikulum Dlominun / tanggung jawab ini menandakan bahwa puasa tidak sebatas menahan lapar dan haus. Seluruh organ tubuh manusia bertanggung jawab kepada Allah. Tangan, kaki, mulut kita harus berpuasa. Sudahkah mulut kita ikut berpuasa ?….Jika Anda masih suka mencaci, nyinyir, mencela sesama manusia, itu berarti mulut kita belum berpuasa. Hanya puasa lahiriah, belum berpuasa batiniah. Ramadhan, melatih organ tubuh kita untuk berpuasa lahir batin.
4. Alif : امن ( Aman / tenang )
Kurikulum Amnun /aman tenang. Diantara 12 bulan yang disebut : سيد الشهور ( raja segala bulan ) adalah bulan suci Ramadhan. Karena seluruh masyarakat dunia merasakan nikmat indah nya Romadon. Bukan hanya orang muslim saja yang merasakan indahnya ketenangan Romadon, non muslim pun merasakan nya. Para pengusaha travel, pakaian dll dari non muslim merasa senang karena usaha nya lancar di bulan Ramadhan. Ini menandakan bulan Ramadhan memberi rasa aman tenang bagi seluruh alam.
Hanya karena ada virus CAVID 19 Corona ini, mereka banyak mengeluh.
5. Nun : نور ( Cahaya )
Kurikulum Nur ( cahaya ), disebut bulan cahaya karena pada bulan ini, ada peristiwa NUZULUL QUR’AN, bulan diturunkan nya Al-Qur’an di dunia ini.
Mari kita deres Al-Qur’an, apalagi dengan peristiwa Corona banyak orang mengeluh, mencaci sesama, stress, depresi maka kita jadikan Al-Qur’an sebagai TOMBO ATI atau شفاء
( Obat ) Spritual dalam menghadapi suasana yang mencekam.
وننزل من القرآن ماهو شفاء ورحمة المؤمنين
“Dan Kami turunkan Al-Qur’an sebagai penawar (obat) dan Rahmat bagi orang orang yang beriman”
Setelah kita mengetahui hakekat Romadon sebagai kurikulum madrasah Kehidupan, apa jaminannya ?
Jaminan nya jelas : لعلكم تتقون ( agar kamu bertakwa ) pada 11 bulan berikutnya. Tolok ukur keberhasilan puasa akan terlihat setelah IDUL FITRI. Seharusnya ada efek yang bagus setelah menjalani TRAINING SPRITUAL melawan hawa nafsu, mulai fajar subuh sampai menjelang Maghrib.
Yang menjadi pertanyaan nya, bisakah kita menjaga nilai nilai kurikulum Romadon di luar bulan Ramadhan ?.
Dalam buku kami Taubatnya Peselingkuh ( 2016) hal 161, saya kutip dari Agus Mustofa (2004), ada 7 tanda tanda yang bisa dijadikan parameter keberhasilan seseorang setelah menjalani ibadah puasa sebulan penuh.
Ketujuh tanda tanda itu adalah :
1. Badan lebih sehat, sehat jasmani rohani
2. Emosi lebih rendah dan terkendali.
3. Pikiran lebih jernih
4. Sikap lebih bijaksana
5. Hati lebih lembut dan peka
6. Ibadah lebih semangat dan bermakna.
7. Lebih tenang dan tawadlu’ dalam menyikapi dan menjalani hidup.
Dari ke 7 tolok ukur di atas dapat gambaran yang utuh dan komprehensif BERHASIL TIDAK NYA SESEORANG yang menjalani ibadah puasa.
Tentu jawabannya di DI HATI NURANI Anda.
Mohon maaf hanya tausiyah sederhana, semoga bermanfaat aja.
Surabaya, 29 Sya’ban 1441 H/23-4-2020
Y A : penulis buku buku kehidupan.