*Penulis/Penyadur : Muhammad Basis alias Gus Muhammad (GM) alias Drs. H. M. Basis, MBA, M.Ri : 0838 4040 7500.*
Wajah kita menentukan kita. Wajah kita berkait dengan *masa lampau, masa kini dan masa ke depan kita. Wajah kita adalah kita sendiri. Dan wajah kita adalah “aku dan jatidiri” kita !.*
Wajah kita adalah pelangi indah yang nampak. Melalui wajah kita, akan tergambar *aspek isoterik kita, spiritualitas kita, mondialitas kita, irisan duniawi-ukhrowiah kita, kinerja kita, prospek manajemen hati-jiwa-batin kita, manajemen-ekonomi kita dan apapun refleksi dari “ke-aku-an” kita sendiri.*
Wajah kita adalah *jendela hati, jiwa dan batin kita.* Jika “yang di dalam kita” keruh, kusam, masam, dll, maka praktis wajah kita juga akan demikian juga !. Wajah kita adalah “cermin” atas apa2 yang ada “di dalam” kita.
Di rumah2, di jalan2 atau di kantor2, di instansi2 atau di manapun, kita sangat mudah mendapati wajah2 yang ditekuk, masam, keruh, manyun, njegadul, serem dan sejenisnya.
Anak2, suami2, istri2, pembantu rumah tangga2 dan penghuni2 sesama rumah, pada anteng (nyaman menikmati) dengan mereka pasang wajah yang masam, keruh, manyun, dll di mana mereka berada.
Di tempat2 kerja, juga sama !. Sehingga, *para suami, istri, anak, staf2/karyawan2, dll jadi tidak pada betah di rumah atau di kantor atau di tempat kerja.*
Suasana rumah atau tempat kerja jadi tidak nyaman !. Rasa betah, kinerja dan produktifitas jadi menurun drastis. *Rumah atau kantor jadi asing. Hawa dan suasana jadi kering dan kerontang. Kenyamanan dan kehangatan jadi pupus. Masing2 sibuk dengan dirinya masing2.*
Suami ke istri dan sebaliknya, ortu ke anak dan sebaliknya, tuan rumah ke tamu dan sebaliknya, bos ke karyawan2 dan sebaliknya, dan antar siapapun, bagusnya *adalah menjaga roman wajah kita, agar wajah kita sumringah, berseri-seri & enak/nyaman dilihat siapapun.*
Abu Yazid Al Busthami, sang sufi besar dan seorang waliyullah, pada suatu hari pernah didatangi seorang pria yang *wajahnya terlihat masam, kusam, kucel, manyun dan keningnya selalu berkerut.*
Dengan murung ora genah, lelaki itu mengadu ke sang sufi Syech Abu Yazid : *”Wahai Guru, sepanjang hidup saya, rasanya saya tidak pernah lepas beribadah kepada Allah. Orang lain sudah lelap, saya masih bermunajat. Isteri saya belum bangun, saya sudah mengaji. Saya juga bukan pemalas yang enggan mencari rezeki. Tetapi mengapa saya selalu malang dan kehidupan saya penuh kesulitan ?”.*
Sang Guru Abu Yazid menjawab sederhana : *“Perbaikilah penampilanmu dan rubahlah roman wajahmu. Kau tahu, Rasulullah SAW adalah warga bumi yang sangat miskin (harta), namun wajah beliau tak pernah terlihat keruh, masam, kusam atau manyun, tapi wajah beliau selalu terlihat ceria (enak bin nyaman dilihat). Sebab, menurut Rasulullah SAW, salah satu tanda penghuni neraka ialah wajah mereka selalu terlihat manyun alias masam (tidak enak dilihat blas), yang membuat orang2 lain jadi curiga dan tidak nyaman padanya”.*
Sabda Rasulullah SAW :
قال النّبيّ صلّى الله عليه و سلّم : إنّ اللهَ جعل بني آدم على ثمان خصال، منها أربع لأهل الجنّة، وجه مليح، و لسان فصيح، و قلب تقيّ، و يد سخيّ و أربع لأهل النّار، وجه عابس، و لسان فاحش، و قلب شديد، و يد بخيل
Nabi SAW bersabda : *“Sesungguhnya Allah SWT menciptakan Bani Adam dengan 8 sifat. 4 di antaranya adalah sifat-sifat penghuni surga, yaitu : wajah yang ramah, lidah yang fasih, hati yang bertaqwa dan tangan yang dermawan. Sedangkan 4 yang lainnya adalah sifat2 penghuni neraka yaitu : wajah yang masam, lidah yang kotor, hati yang keras dan tangan yang pelit”.*
Pria itu tertunduk. Ia-pun berjanji akan memperbaiki penampilannya. Dan mulai hari itu, wajahnya senantiasa berseri-seri, sumringah dan berusaha agar wajahnya enak dilihat.
Setiap kesedihan, ia terima dengan sabar dan tanpa mengeluh. Sesudah itu, ia tak pernah datang lagi untuk berkeluh kesah pada Syech Abu Yazid. Keserasian psikis, selalu ia jaga. *Sikapnya selalu ramah dan wajahnya senantiasa mengulum senyum bersahabat. Ia berusaha wajahnya selalu terlihat berseri-seri.*
Tak heran jika Imam Hasan Al Basri berpendapat, bahwa *awal keberhasilan suatu pekerjaan adalah dengan/dari roman wajah yang ramah, enak dilihat, berseri-seri dan penuh senyum.*
Rasulullah SAW menegaskan pula :
تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ (رواه البخاري)
*”Senyummu di hadapan saudaramu adalah sedekah bagimu” (HR. Al-Bukhari).*
Semoga, Allah SWT *selalu anugerahi kita hidup yang penuh manfaat dan berkah, dengan kita, antara lain, menjaga roman wajah kita agar selalu enak bin nyaman dilihat siapapun,* aamiiiin…!.
*TERIMA KASIH TELAH MEN-SHARE TULISAN INI KE NOMOR2 LAIN, GRUP2 WA LAIN, FB, IG, TELEGRAM, DLL. SYUKUR, MEN-SHARE-NYA DENGAN LENGKAP (TANPA DIKURANG2I ATAU DITAMBAH2I ?), AAMIIN.*
*======================*
⏺ Sekilas tentang *Muhammad Basis alias Gus Muhammad (GM) : {BUKAN Gus Muh yang pernah buka praktek di Duren Sawit, Jakarta Timur & pernah lama sebagai pengisi acara Herbal di TRANS7 (tiap hari Minggu pagi). Namun, Gus Muhammad atau Gus Muh yang ini adalah Alumni Fak.Sastra-Budaya UGM (Jurusan Kesusasteraan Arab/Timur Tengah) & Program MBA + Pendiri/Pengasuh : Training Manajemen Jati Diri (MENJADI), Majelis Cinta Allah & Nabi Muhammad (MAJTANIM), Bhakti Nusantara Spiritual Center (BNSC), Komando Barisan Merah Putih Bhakti Nusantara (KOBAR-BN), SMK Kesehatan Cipta Bhakti Husada (CBH), Perguruan Beladiri Jujitsu Sistem Cepat (PBJ-SC) Singa Mataram, Grup Musik Religi & Tari Sufi + Terapis TEKAJI (Terapi Kekuatan Jiwa) + Wirausahawan Madu Hutan Beezam + Mantan Tim Pemburu Hantu (LATIVI, sekarang TVOne), Dunia Lain (TRANSTV)–Generasi I & Acara2 Spiritual Lain di TV-TV, tahun 2000-an awal + Pembina Organisasi Nas. : Seni Golok Indonesia (SGI)–yang Ketua Umum-nya adalah H. Opick “Tombo Ati”, Jakarta + Konsultan Spiritual untuk Problem2 Pribadi + Peruqyah Internasional + Trainer Nas.Training Optimalisasi Otak Kanan (TOPO) + Terapis Ketuk Chi (Penanggulangan Depresi, Stres, Phobia, Kecanduan Narkoba/Minuman Keras & Gangguan2 Psikis Lain) + “Nyantri Kalong” di Beberapa Pesantren + Penulis Buku2 Spiritual, Budaya, Sosial, Dll}.*