Tradisi Tahlilan N U : Pengamalan Pancasila NKRI

oleh : Yahya Aziz
Dulu waktu masih kecil era 1979-1985 setiap kamis malam jumat, ada tradisi TAHLILAN di masjid kampung kami. Habis solat isya doa bersama. Ada tumpeng, makanan kecil dan minuman. Habis itu doa bersama dengan membaca surat alihlas 3x, alfalaq 3x, annas 3x surat alfatehah, albaqoroh 1-5 ayat kursi 3 ayat terakhir dan ditutup dengan dzikir LA ILAHAILLALLAH.


Itulah ihtiar poro kyai kyai sepuh dulu, untuk mempersatukan warga kampung berkumpul berdzikir bersama sama di masjid. Yang kami senangi dulu masih kecil adalah habis tahlilan makan bersama dengan lauk pauk sederhana tahu, tempe, rempeyek, kulupan, bandeng, nasi dan telor. Makan bersama beralas daun, ceria bersama, apabila gak habis bisa dibawa pulang.
Alhamdulillah tradisi ini sampai sekarang masih berlanjut. Walaupun sempat ada fatwa BIDNGAH, tapi semakin dibidngahkan semakin berkembang acara TAHLILAN. Bahkan sekarang berkembang dengan acara MAULUDAN, MANAKIBAN, ISTIGHOTSAH, DAN SHOLAWATAN.
Undangan Acara TAHLILAN semakin banyak di rumah rumah kampung, tidak hanya hari kamis malam jumat saja.
Kalau kita telusuri, orang yang suka TAHLILAN (mengamalkan) secara otomatis mengamalkan 5 sila dalam ajaran PANCASILA.
1. Lafadz kalimat TAHLIL : Lailahaillah itu adalah ayat QULHUWAALLAH AHAD, cermin seorang muslim berhablum minallah, itu adalah ajaran sila pertama : KETUHANAN YANG MAHA ESA.
2. Anda lihat setiap undangan yang hadir pada acara TAHLILAN semuanya berpakaian sopan. Berkopyah, bersarung atau bercelana dan semuanya menutup aurat. Setiap rumah yang diundang satu orang. Undangan Tahlil berlaku untuk 1 orang. Ini adalah ajaran sila kedua : KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB.
3. Semua orang di kampung di undang. Ada guru, dosen,kyai,TNI, POLRI,pegawai BMUN dll. Yang hadir bukan orang N U aja, sekarang orang MUHAMMADIYAH pun senang TAHLIL. Bahkan ada tetangga beragama kristen yang ikut hadir mereka hadir dan diam aja. Inilah cermin sila ketiga : PERSATUAN INDONESIA (BHINEKA TUNGGAL IKA).
4. Yang memimpin Tahlil adalah orang yang ditokohkan, orang yang mampu. Tidak pakai voting, walaupun masih muda dia alim maka secara otomatis dia akan mimpin Tahlil dan yang membaca doa biasanya yang sudah sepuh. Ini adalah cermin ajaran pancasila sila ke 4 : KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN.
5. Di dalam acara Tahlilan ada yang memimpin doa, yang membaca yasin, yang memimpin tahlil, yang datang duluan, yang terlambat, yang tidur semuanya dapat BERKAT sama.
Itulah cermin ajaran pancasila sila ke 5 :
KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT
INDONESIA……
Dan untuk membubarkan acara TAHLILAN tidak usah demo, tidak usah teriak teriak TAKBIR…..cukup : BACA SOLAWAT……..: DOS PUNDI SAMPUN ANGSAL SEDOYO ( gimana sudah dapat berkat semua) …allahuumma sholli ala sayyidina muhammad….majlis tahlil bubar sendiri setelah doa bersama, makan bersama, dapat berkat sama sama dengan ceria dan gembira mereka mengucapkan SHOLLU ALAIH.
BUBAR DAN PULANG BERSAMA SAMA.
Duh Gusti Indahnya Acara Tahlilan…..
aku cinta NKRI…
اللهم صل علي سيدنا محمد
Kulkas : KULIAH RINGKAS SUBUH
Y A, Penulis Buku Para Kyai Pejuang Kemerdekaan.