Tahlilan Tradisi N U : Pengamalan Pancasila NKRI

Oleh : Yahya Aziz
Dalam rangka menatar guru guru M I PPG se-Jawa di kampus FTK UINSA, saya selalu menekankan bahwa guru dalam proses pembelajaran nya, selalu memberi materi keseimbangan antara DZIKIR dan PIKIR.


Guru yang baik adalah setiap hendak mengajar disamping mempersiapkan RPP, malam nya bangun mengetuk jendela pintu langit, memohon kepada Allah agar murid muridnya selalu mendapat hidayah Allah SWT.
Yang mampu merubah akhlak peserta didik bukan guru, tapi Allah SWT.
Hidup itu harmonis kalau ada keseimbangan. Pagi sore, siang malam,langit bumi dan Fikir dan Dzikir, begitu juga Agama dan ilmu.
Keseimbangan itu adalah sunnatullah, Berfikir harus seimbang dengan dzikir, begitu juga agama harus seimbang dengan ilmu.
Apabila tidak seimbang, terjadilah KETIMPANGAN.
Banyak contoh ketimpangan dalam kehidupan sosial. Banyak orang pinter sedikit orang benar.
Rasa tanggung jawab keilmuan hilang, ada jaksa dituntut, ada polisi disidik, ada pejabat ditahan, ada hansip ditangkap dan ada satpam diamankan.
Mana yang lebih tinggi derajatnya antara orang pinter dan orang paham ?. Ternyata orang paham derajatnya lebih tinggi dari pada orang pinter. Begitulah kata Romo Kyai Imam Hambali pengasuh pesantren aljihad.
Gelar sarjana itu tanda pernah sekolah/kuliah di Perguruan Tinggi, tapi tidak ada jaminan PAHAM AGAMA dalam praktek kehidupan.
Bisa jadi orang yang tidak sekolah PAHAM AGAMA DALAM PRAKTEK KEHIDUPAN jauh lebih baik dari kita.
1. Paham menjadi sarjana yang baik.
2. Paham menjadi suami yang baik.
3. Paham menjadi istri yang baik
4. Paham menjadi orang tua/mertua yang baik.
5. Paham menjadi anak/menantu yang baik
6. Paham menjadi guru/dosen yang baik
7. Paham menjadi pejabat yang baik.
8. Paham menjadi mahasiswa yang baik
Janganlah bosan bosan menjadi orang baik, begitulah kata Kyai Hasan A.Sahal pimpinan KANADA PMDG, sesuai firman Allah :
والله يحب المحسنين
Dan Allah mencintai orang orang yang berbuat baik ( QS 3 : 134 )
Momentum muharram 1441 H ini, kita jadikan semangat berhijrah. Hijrah jauh menjadi lebih baik. Semangat untuk berubah, berubah menjadi positif.
Jangan sampai ” Ketika seseorang BERHIJRAH semangat melebihi ilmunya, maka bukan perubahan positif yang terjadi, maka sebaliknya perubahan ke arah negatif. HIJRAH itu memerlukan 3 hal : 1. Kesadaran, 2. Keteguhan hati dan 3. Ilmu pengetahuan. Inilah pendapat ustadz muhklis hanafi alumni kanada 1989.
Selama Anda selalu berhijrah menyeimbangkan FIKIR dan Dzikir dan tidak bicara yang nyleneh, kami yakin hidup anda akan bermanfaat di masyarakat .
Y A : Dosen FTK UINSA, penulis buku kehidupan.