Berjuta Rasa Ni’mat di Tengah Musibah Corona

oleh : Yahya Aziz
Kalau kita membaca surat arrohman surat (55) dalam Al-Qur’an, kita menemukan redaksi ayat FABIAYYI AALAA IROBBIKUMA TUKADDZIBAN ( maka nikmat Tuhanmu mana yang kau dustakan). Ayat ini diulang ulang sampai disebut 31 x dengan redaksi yang sama, pengulangannya mendekati hari dalam satu bulan.
Ayat ini seakan akan menyindir Keluarga muslim, dan Allah bertanya setiap hari nikmat mana yang Kau dustakan kepada hamba hambanya.
Seakan-akan setiap hari kita ditanya oleh Allah :
1. Nikmat mana lagi dariKu yang kau ingkari ?
2. Pernahkah dalam sehari Anda tidak kuberi nikmat ?
3. Pikirkanlah nikmat pada tubuhmu, setiap jengkal nafasmu ?
4. Mengapa kau masih ingkar pada Ku ?
5. Mengapa kau tidak pernah pandai bersyukur kepada Ku ?…
selalu saja mengeluh di tengah musibah bencana internasional CORONA.
Wahai kau yang bersedih. Hapuskan duka dari raut wajahmu. Lepaskanlah luka dari hati mu. Sesungguhnya kau saat ini sedang bersedih atas satu hal CORONA, di antara berjuta Kenikmatan yang kau miliki.
1. Apakah engkau selama ini belum pernah deres Al-Qur’an ?. Dengan peristiwa Corona ini ada waktu banyak di rumah untuk deres Al-Qur’an.
FABIAYYI AALAA IROBBIKUMA TUKADZDZIBAN..
2. Apakah engkau masih memiliki seorang ayah, ibu atau keduanya menyayangi mu ?… jutaan orang jadi yatim-piatu ditinggal kedua orang tuanya.
FABIAYYI AALAA IROBBIKUMA TUKADZDZIBAN.
3. Apakah engkau memiliki dua penglihatan mata yang sehat dan bisa menikmati indahnya warna warni langit bumi, sementara jutaan orang buta tidak bisa melihat ?
FABIAYYI AALAA IROBBIKUMA TUKADZDZIBAN
4. Apakah Anda para suami termasuk golongan PLR (pasukan lupa rumah), sehingga lupa istri dan anak. Dengan musibah Corona ini, mau tidak mau Anda sering berkumpul dengan keluarga.
FABIAYYI AALAA IROBBIKUMA TUKADZDZIBAN
5. Apakah kakimu bisa untuk berjalan untuk mengambil air wudhu, menghadap kiblat beribadah kepada Nya dengan sempurna, jutaan orang hari ini tidak bisa bergerak sendiri.
Ia harus dituntun, dibantu dengan orang lain.
FABIAYYI AALAA IROBBIKUMA TUKADZDZIBAN
6. Apakah dulu wahai orang tua Anda sering mencaci Guru di sekolah ? dengan peristiwa Corona ini, Anda menjadi guru di rumah. Ternyata begitu sulit nya mendidik anak itu.
FABIAYYI AALAA IROBBIKUMA TUKADZDZIBAN.
7. Apakah engkau seorang Wali santri yang mampu memondokkan anak di pesantren ? Jutaan orang tua hari ini, banyak yang gak mampu membiayai anaknya di pondok nya.
FABIAYYI AALAA IROBBIKUMA TUKADZDZIBAN.
8. Apakah engkau bisa mencium aroma embun pagi hari ini melalui hidung mu ?
FABIAYYI AALAA IROBBIKUMA TUKADZDZIBAN
9. Apakah engkau hari ini bisa bernafas dengan bebas ?… jutaan orang hari ini bernafas pakai oksigen. sekali lagi FABIAYYI AALAA IROBBIKUMA TUKADZDZIBAN.
Dan yakinlah masih banyak nikmat lain nya yang masih bisa kita sebutkan satu persatu. Demi Allah.. Cukupkanlah air mata mu hari ini. Relakanlah satu kesedihan dalam hidupmu MUSIBAH CORONA, untuk merayakan berjuta Kenikmatan yang kini sedang kau miliki. Jangan lah satu kesedihan (CORONA) membuat kau lupa untuk mensyukuri berjuta Kenikmatan yang telah Allah berikan untuk mu.
Wahai engkau yang bersedih… TERSENYUMLAH…..!
Rayakan cinta Allah yang besar untuk mu.
FABIAYYI AALAA IROBBIKUMA TUKADZDZIBAN…
semoga Corona cepat pergi, kita bisa aktif beraktivitas kembali. Alfaatihah.
Surabaya, 29/3/2020
Y A : Penulis buku Ranah kehidupan dalam Al-Qur’an dan hadits.