Lamongan-menaramadinah.com-Bertempat di SMK NU Lamongan, digelar Diklat Teknis Substantif Penguatan Kompetensi Kepala Madrasah. Kegiatan tersebut berlangsung selama lima hari (27 -31/1).
Diikuti para kepala madrasah sebanyak 80 orang yang terbagi menjadi 2 angkatan yaitu angkatan 10 dan 11. Diklat ini merupakan kerjasama antara PWNU LP Ma’arif dengan Bala Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya.
Diklat di buka oleh kepala Kemenaq kabupaten lamongan M. Sholeh Zuhri
yang sekaligus mengisi materi strategi Kementerian Agama dalam meningkatkan kompetensi madrasah, dilanjutkan dengan Moh Miftahu Siroyuddin yang penuh semangat membahas kepemimpinan perubahan dan pengembangan madrasah berdasarkan 8 SNP.
Lebih semarak lagi ketika hari kedua pelatihan Kepala Balai Diklat Keagamaan Surabaya Mochammad Toha memberikan motivasi dan semangat akan bangganya menjadi pejuang di madrasah dan secara khusus menjadi kepala madrasah.
Di lanjutkan dengan materi Pengelolaan Sumber Daya Madrasah oleh Siti Zubaidah, Widyiaswara dari BDK Surabaya menjadi motivasi yang kuat bagi Madrasah untuk terus mengembangkan dirinya dengan keunikan dan keunggulan masing masing madrasah. Tujuannya agar madrasah mempunyai nilai jual yang tinggi dalam artian diminati masyarakat untuk memasukkan putra putrinya ke madrasah. Caranya dengan membuat brand dari masing masing madrasah itu sendiri.
Hari ketiga tak kalah serunya. Materi literasi digital dikemas menarik oleh Dr. H. Sholehuddin yang juga widyaiswara BDK Surabaya. Menurut pengurus PW Bidang Sekolah/Madrasah Unggulan tersebut, kepala madrasah harus melek pemahaman dan melek keaksaraan untuk mengikuti perkembangan jaman yang menuntut madrasah untuk terus mengembangkan diri menjadi Madrasah milenial.
“Madrasah kita ini sejatinya menang potensi, tapi kalah publikasi”, tutur Ketua PC ISNU Sidoarjo itu. Karena itu, menurutnya dengan memanfaatkan internet sebagai media informasi akan menjadikan madrasah semakin dikenal, sehingga jargon “madrasah hebat dan bermartabat” makin membumi dengan cara seluruh kegiatan madrasah harus dipublikasi menggunakan teknologi digital. Inilah sejatinya tujuan dan esensi materi literasi digital bagi kepala madrasah.
Rencananya, diklat akan berakhir Jumat (31/1) ditutup oleh pimpinan PWNU LP Ma’arif Jawa Timur. Sebelum ditutup seperti biasa, peserta akan menerima materi penguatan keaswajaan dan kema’arifan dari Tim PW Ma’arif.
Sholehuddin
Jurnalis Citizen