Penyamaran Betara Agung Brahmaraja XI Raja Majapahit Nusantara di Acara Kirap Agung di Pendopo Agung Trowulan Mijokerto

Mojokerto-menaramadinah.com-Bulan Suro merupakan hari yang cukup bersejarah bagi orang Jawa dan umat Islam. Oleh karena itu, banyak pencinta budaya yang mengadakan kegiatan gelar budaya.

Pada Minggu, 16 September 2018 Pemda Mojokerto bersama para pecinta budaya mengadakan kegiatan yang dinamakan Kirap Agung yang menampilkan budaya Kerajaan Majapahit dan sejumlah raja dari berbagai Nusantara. Salah satunya adalah Raja dari Sumatra Utara dan Betara Agung Brahmaraja XI dari kerajaan Majapahit Nusantara.

Pada Kirap Agung ini Brahmaraja XI berada di belakang Raja Sumatra Utara. Hal itu dilakukan untuk menghormati raja raja dari sebrang pulau.

Sebab hyang Suryo panggilan sehari-hari di lingkungan masyarakat Trowulan menghadiri acara Kirab Agung di Pendopo agung tidak mau menonjolkan diri tetap seperti masyarakat lainnya.
“Trimakasih banyak Brahmana Raja XI Udah mau hadir dalam acara Ruat Agung di Pendopo Agung Trowulan Mojokerto. Saya sebagai warga Trowulan bangga dan senang sekali Eyang bisa hadir didampingi sama dulur-dulur Puri Surya Majapahit,”ujar Panglima Polim dari Aceh yang kini tinggal di Triwulan Mojokerto untuk sementara waktu.

Upaya penyamaran Betara Agung Brahmaraja XI agar tidak gaduh di acara Kirab Agung di Pendopo Agung. Mengingat beliau pengendali kekuatan gaib maupun nyata. Sesuai dawuh leluhur Mahapahit.

Satriya Jayantaka

Koresponden MM.com