SMK PGRI 3 Tanggul Gagal Masuk Final Setelah Kalah 2-0 Dengan SMA Kalisat.

Jember- menaramadinah.com-Lagi- lagi Dewi Fortune belum berpihak kepada tim sepak bola SMK PGRI 3 Tanggul, dan di pastikan tak masuk final setelah dalam pertandingan dengan musuh bebuyutan SMA Kalisat di putaran 4 besar liga pelajar perebutan piala Asskab PSSI Jember dikalahkan 2-0 tanpa balas di lapangan Brigif 9 Kostrad Kreongan Patrang Jember , Sabtu 14/12/19.

Sebenarnya pada pertandingan ini materi pemain kedua tim cukup bagus, bahkan sama- sama memiliki pemain yang memperkuat Persid Soeratin cup. Selain itu pertandingan berjalan cepat dan keras sekali kali mengarah kasar. Hingga pertandingan usai keadaan tetap 2-0.

Coach SMK PGRI 3 Tanggul Sugeng Sudibyo usai pertandingan mengatakan, yang pertama saya ucapkan selamat kepada SMA Kalisat. Selain itu juga 4 pemain kami tak kami mainkan karena indisipliner. Ada penjaga gawang, gelandang dan setriker.

” Mereka memiliki alibi ikut seleksi di Kediri dengan tanpa seijin kami, bahkan hingga tiga kali latihan tidak datang, sehingga saya sangat jengkel. Sepak bola itu harus disiplin, Indonesia tanpa disiplin tidak akan maju.” Terang Sugeng dengan nada keras.

Lebih lanjut Sugeng menuturkan, ” SMK adalah pembinaan kepada pemain dan terus berjenjang , tanpa disiplin bagi pemain jangan harap. Bahkan Indonesia pun tanpa disiplin tidak bisa.” Tutup Sugeng.

Sementara terpisah, Coach SMA Kalisat Sofyan menerangkan, yang jelas anak- anak butuh fres , recoveri dan istirahat, kalau SMA 5 Menang dari SMA Balung maka kita akan bermain extra kerja berat. Karena jangan sampai anak anak meremehkan lawan. Bahkan dengan SMA 5 telah sering bertemu setiap liga pelajar.

” Pertandingan tadi ini karena keberuntungan anak- anak saja karena sebenarnya lawan SMK PGRI 3 Tanggul ini juga tak bisa dianggap remeh.” Tandas Sofyan merendah.

Lebih jauh Sofyan menuturkan, sebenarnya kalau bicara sepak bola, Jember bukan liga 2 tapi telah level liga 1, karena banyak talenta bola yang bagus setelah keluar dark Jember. Bahkan justru yang muncul banyak pemain dari pinggiran seperti dari wilayah Utara.

” Ada Bayu Gatra, Risky Dwi dan ada Kevi, bahkan telah ada yang bermain di liga 1. Selain itu masih banyak yang tak terpantau bermain di luar Jember. Untuk Asskab PSSI Jember harus banyak duduk bersama dengan pihak terkait sehingga kedepan sepak bola Jember lebih baik lagi.” Pungkas Sofyan.

Pantauan media ini saat pertandingan kedua tim di dukung suporter masing- masing dengan membawa tabuhan, dan saling semangat . Namun setelah usai pertandingan kedua suporter bergabung dan bersalam salaman dan seportif.(Hrl/ Bas)